AS minta China revisi aturan ekspor APD corona

17 April 2020 16:23 WIB
AS minta China revisi aturan ekspor APD corona
Dokumentasi - Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping saat pertemuan bilateral kedua negara pada KTT pemimpin negara G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019). ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/aa.
Amerika Serikat telah meminta China merevisi aturan baru kontrol kualitas ekspor alat pelindung diri (APD) yang diperlukan selama pandemi virus corona.

Permintaan itu, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Kamis (16/4), diajukan agar pemasokan perlengkapan dapat dilakukan secara tepat waktu dan tidak menghadapi halangan. 

China pada Jumat pekan lalu memperketat pembatasan ekspor masker dan berbagai peralatan perlindungan diri medis lainnya serta meminta agar pengiriman masker dan APD menjalani pemeriksaan wajib pabean. 

Pengetatan itu merupakan upaya China menyeimbangkan permintaan global untuk APD dalam membantu menghambat peningkatan jumlah kasus virus corona baru, dan pada saat yang sama memastikan bahwa produsen dan penjual tidak membanjiri pasar dengan produk yang tidak bersertifikat atau berkualitas buruk.

Baca juga: Menlu AS desak China transparan soal virus corona

Langkah tersebut dilakukan setelah adanya keluhan terbuka dari beberapa pemerintah negara dan rumah sakit, yang menyampaikan bahwa mereka menerima APD berkualitas buruk dari China.

"Kami menghargai upaya untuk memastikan kontrol kualitas. Namun, kami tidak ingin hal ini menjadi penghambat untuk ekspor pasokan penting yang tepat waktu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

"Pemerintah Amerika Serikat telah menyampaikan keprihatinan ini kepada (China). Kami telah meminta agar China merevisi persyaratan baru untuk memungkinkan ekspor APD vital yang cepat ke Amerika Serikat," katanya.

Amerika Serikat sangat bergantung pada pasokan perlengkapan medis yang diproduksi di China, yang adalah saingan utama strategis dan perdagangan AS.

Ketergantungan itu menjadi sesuatu yang disoroti selama masa pandemi corona, saat Amerika Serikat menjadi negara yang paling parah terkena dampaknya.

Baca juga: Amerika Serikat laporkan 605.390 kasus positif dengan 24.582 kematian

Sebelumnya pada Kamis, Wall Street Journal mengutip berbagai memo bisnis dan diplomatik AS yang menyebutkan bahwa pembatasan ekspor China telah membuat pasokan masker, alat uji, dan peralatan medis di AS terhambat.

Memo tersebut mengutip pernyataan dari para pemasok dan broker yang mengatakan bahwa sejumlah besar produk APD berada di gudang-gudang di seluruh China karena tidak mendapat izin yang diperlukan.

Pada Rabu (15/4), Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara melalui telepon dengan diplomat senior China Yang Jiechi . Pompeo  menekankan "kepentingan besar" Washington terkait fasilitas ekspor pasokan medis China untuk memenuhi permintaan kritis di Amerika Serikat.

Ketua kelompok lobi perdagangan Dewan Bisnis AS-China Craig Allen pada Kamis mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya "telah mengadakan serangkaian diskusi yang sangat baik dengan pejabat tinggi pemerintah China selama beberapa hari terakhir ... dan pemerintah China memberi kelonggaran dan bekerja dengan perusahaan-perusahaan kami untuk memastikan bahwa produk APD dapat dikirim keluar".

Sumber: Reuters

Baca juga: Trump umumkan tiga tahap akhiri penguncian virus corona
​​​​​​​
Baca juga: PM China ajak ASEAN kembangkan obat dan vaksin COVID-19

 

Indonesia akhirnya temukan bahan baku alternatif pembuat APD

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020