Sebanyak 54 orang penumpang dan dua anak buah kapal (ABK) KM Dobonsolo yang tiba dan bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso Kota Ambon, Jumat, dikarantina oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku.setelah ini Pelabuhan Yos Sudarso Ambon tutup selama dua pekan
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang, di Ambon, Jumat, membenarkan puluhan penumpang KM. Dobonsolo saat turun di pelabuhan Yos Sudarso Ambon, langsung ditangani tim gugus tugas untuk dibawa ke tempat karantina di Asrama Haji Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, di Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon.
"Saat ini tim kesehatan sementara memeriksa kesehatan para penumpang menggunakan metode rapid diagnostic test (RDT). Jika ada yang hasilnya reaktif maka akan dipindahkan ke Balai Diklat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Maluku di Desa Wailela," katanya.
Para penumpang KM Dobonsolo yang dikarantina dan menjalani pemeriksaan cepat tersebut terdiri dari 49 orang dewasa dan lima anak-anak.
Baca juga: Lima pasien terinfeksi COVID-19 di Maluku dinyatakan sembuh
Baca juga: Balai Kesehatan Ambon kekurangan pemeriksa sampel pasien COVID-19
Kasrul juga membenarkan dua ABK KM. Dobonsolo sudah diisolasi sementara di balai Diklat BPSDM di Wailela, karena berdasarkan hasil pemeriksaan cepat menunjukkan gejala reaktif.
Kedua ABK tersebut sementara diisolasi sambil menunggu pengambilan sampel usapan rongga mulut dan rongga hidung, untuk proses tes menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas II Ambon.
Menurut Kasrul, jika ada yang hasilnya reaktif akan dipindahkan ke balai Diklat BPSDM Maluku di Wailela, sedangkan yang tidak menunjukkan gejala, maka yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Ambon akan diserahkan ke Pemerintah Kota Ambon, sedangkan yang beridentitas kabupaten lain di Maluku, tetap dikarantina di Asrama Haji.
Baca juga: Dari tiga jadi 12, kasus positif COVID-19 di Maluku alami lonjakan
Baca juga: Gugus tugas: Hasil rapid test di Maluku Utara 13 orang reaktif
Kasrul yang juga Sekda Maluku menyatakan pada 19 April masih ada satu kapal terakhir yang akan menyinggahi Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, dan setelah itu tidak ada lagi kapal yang masuk maupun keluar, selain kapal yang mengangkut barang kebutuhan pokok saja.
"Jadi setelah ini Pelabuhan Yos Sudarso Ambon tutup selama dua pekan. Tidak ada kapal penumpang yang diperkenankan masuk selain kapal pengangkut barang saja," tegasnya.
Penutupan seluruh pelabuhan laut di Maluku, termasuk pelabuhan antarpulau tersebut menindaklanjuti instruksi Gubernur Maluku, Murad Ismail selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku, tentang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Regional (PSBR) guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di provinsi tersebut.
"Jadi setelah ini pelaku perjalanan yang menggunakan jasa penerbangan akan tetap diisolasi, tanpa terkecuali," tandasnya.
Baca juga: Antisipasi COVID-19, puluhan wartawan Maluku Utara jalani "rapid test"
Baca juga: Maklumat Wali Kota: Ternate diberlakukan jam malam cegah COVID-19
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020