"Akhirnya Batam ada yang sembuh. Perdana," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Jumat malam.
Didi menjelaskan, pasien 8 di Batam merupakan puncak klaster pemberdayaan. Di Batam sendiri diidentifikasi terdapat dua klaster penularan, yaitu klaster sekolah swasta dan pemberdayaan.
Pasien 8 juga diketahui merupakan ibu dari pasien 9, dan istri dari pasien 10, yang meninggal, serta teman kerja dari pasien 7 dan beberapa pasien positif lainnya.
"Malam ini kami nyatakan sembuh setelah hasil negatif kedua kami dapatkan," kata dia.
Ia menyatakan, setelah dinyatakan sembuh, pasien diharuskan tetap menjalani karantina selama 14 hari.
Pasien sembuh itu tetap harus menjalankan kebijakan jaga jarak, mengenakan masker dan menjaga kebersihan.
"Cuma kayak kita-kita ini, tetap social dan physical distancing, jaga kebersihan, pakai masker. Tidak ada imunitas permanen, karena bisa tertular kembali," kata Didi.
Menurut dia, beberapa orang pasien positif COVID-19 di Batam lainnya juga masih menunggu hasil swab kedua, setelah hasil pemeriksaan sebelumnya dinyatakan negatif.
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam mencatat 29 orang positif COVID-19.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020