Dokter spesialis paru sekaligus Ketua Tim Penanganan COVID-19 Rumah Sakit Persahabatan, Erlina Burhan menjelaskan, antiseptik diperuntukkan untuk jaringan hidup semisal membersihkan luka sementara untuk benda mati bisa menggunakan disinfektan.
"Saya kira agak terlalu membuang-buang energi kalau membersihkan udara dari virus dengan menyemprot (antiseptik yang dijadikan cairan diffuser) seperti itu karena virus kan tidak melayang-melayang di udara," kata dia dalam diskusi via daring yang diselenggarakan Bakrie foundatian, Jumat (17/4) malam.
Baca juga: Jaga kebersihan saluran napas dan rongga mulut untuk lawan corona
Baca juga: Cegah Corona, diimbau rokok elektrik sering dibersihkan disinfektan
Virus, sambung Erlina, ada di droplet yang dikeluarkan dari mulut atau hidung pasien yang terinfeksi dan droplet menyebar langsung ke orang-orang yang berjarak memungkinkan.
"Kalau tidak ada maka droplet itu berada di permukaan benda-benda mati. Nah itu yang dibersihkan dengan disinfektan bukan dengan antiseptik," kata dia.
Menurut Erlina, selain membuang energi karena tidak efektif, menyemprotkan antiseptik bisa berisiko memunculkan masalah pada orang-orang yang alergi pada zat-zat terkandung dalam antiseptik.
"Contohnya pasien-pasien asma bisa juga men-trigger terjadinya serangan," kata dia.
Para ahli kesehatan mengatakan, pencegahan COVID-19 saat ini bisa Anda lakukan antara lain: menjaga hygiene diri yakni rajin mencuci tangan menggunakan air dan sabun, membersihkan permukaan benda yang sering tersentuh menggunakan disinfektan, lalu menjaga saluran pernapasan, rongga mulut dan tenggorokan, mengenakan masker, menjaga sistem imun tubuh dan menerapkan jarak fisik serta sosial.
Baca juga: Pakar: Penyemprotan disinfektan tidak dianjurkan dengan cara "fogging"
Baca juga: Lakukan hal ini usai semprot disinfektan interior mobil
Baca juga: Wabah corona, alat "make up" juga perlu disinfektan
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020