Raksasa e-dagang asal China Alibaba Group memberdayakan calon wirausahawan muda dari berbagai negara untuk mengatasi krisis yang disebabkan pandemi COVID-19 melalui kompetisi Alibaba Global E-Commerce Talent (GET) Global Challenge 2020.Alibaba menjawab masa penuh tantangan ini dengan berbagai solusi digital yang diciptakan dan dialihfungsikan guna membatasi dan mengurangi dampak yang ditimbulkan dari pandemi. Saat ini merupakan waktu yang tepat bagi generasi muda untuk menyumbangka
Melalui kolaborasi dengan sejumlah mentor dan mitra dari jaringan Alibaba, kompetisi ini akan memberdayakan generasi penerus kewirausahaan dari berbagai belahan dunia untuk berkontribusi dengan menciptakan solusi-solusi digital yang transformatif, demikian manajemen Alibaba dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA, Sabtu.
Kompetisi yang digelar secara virtual itu menyasar kawula muda dari 11 negara, yakni China, Kolombia, Indonesia, Malaysia, Meksiko, Filipina, Rusia, Korea Selatan, Thailand, Uzbekistan, dan (negara dari) benua Afrika.
Peserta dalam tim yang masing-masing beranggotakan tiga sampai lima orang akan berkompetisi di tingkat nasional pada fase pertama bulan ini.
Selanjutnya, final tingkat nasional akan dilangsungkan antara Juni dan Agustus. Enam tim hasil penyaringan akan berkompetisi di babak final internasional pada 17-25 Agustus 2020.
"Alibaba menjawab masa penuh tantangan ini dengan berbagai solusi digital yang diciptakan dan dialihfungsikan guna membatasi dan mengurangi dampak yang ditimbulkan dari pandemi. Saat ini merupakan waktu yang tepat bagi generasi muda untuk menyumbangkan kreativitas dan kemampuan digital mereka dalam membantu dunia bangkit kembali," kata Zhang Yu selaku Mitra dan Wakil Presiden Alibaba Group.
Menurut dia, transformasi digital memainkan peran penting dalam mengurangi tantangan sehari-hari, meningkatkan produktivitas kerja, dan kualitas kehidupan dalam situasi pandemi.
Pendaftaran GET Global Challenge 2020 gratis dan dibuka hingga 24 April melalui https://bit.ly/GETChallenge2020 dan/atau mengikuti @alibabaget.id di Instagram untuk memperoleh informasi lebih lanjut.
Baca juga: Jack Ma kirim peralatan medis ke Rusia untuk perangi corona
Baca juga: Alibaba tawarkan solusi digital bagi peritel terdampak COVID-19
Prof Rhenald Kasali, pendiri Rumah Perubahan selaku penyelenggara resmi GET Global Challenge 2020 di Indonesia, berharap lomba tersebut dapat menciptakan solusi baru bagi masa depan.
"Tidak ada hal yang bisa kita prediksi saat ini, dan jelas terlihat bahwa kita belum siap untuk menghadapi tantangan yang ada di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus berinovasi dan kreatif di tengah konflik ini," ujar guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.
Setiap tim yang mengajukan proposal bisnis akan mendapatkan pendampingan, referensi berbagai studi kasus modern, dan materi pembelajaran melalui sesi live streaming di DingTalk, aplikasi komunikasi dan kolaborasi milik Alibaba.
Sesi tersebut akan difasilitasi para ahli yang bersertifikat GET Network, manajer terlatih Alibaba, dan alumni pelatihan Alibaba Business School.
Para peserta akan berkesempatan untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang ekonomi digital, mulai dari transformasi digital, prioritas pelanggan, lanskap perusahaan rintisan, dan masih banyak lagi.
Finalis tingkat global juga akan menerima sesi pelatihan individual untuk berkompetisi dengan penilaian berdasarkan kemampuan berinovasi, kemampuan memecahkan masalah nyata, faktor kelayakan, keberlanjutan, dan skalabilitas bisnis.
Para finalis itu juga akan mendapatkan pendanaan dari Alibaba dan kesempatan bergabung dalam jaringan GET sehingga mendapatkan dukungan yang lebih banyak lagi bagi kelangsungan bisnis mereka.
Tim pemenang juga akan disponsori untuk perjalanan eksplorasi ekonomi digital ke markas Alibaba di Hangzhou, China, termasuk sesi eksklusif dengan para pelatih Alibaba GET Network.
Alibaba GET Network dimulai pada tahun 2018 sebagai program ekstensi dari program Alibaba GET yang hingga saat ini telah mendukung 80 mitra pendidikan, melatih lebih dari 3.000 pengajar, dan 13.000 pelajar dari Australia, India, Israel, Mongolia, Malaysia, Thailand, Turki, Korea Selatan, Singapura, dan China.
Lomba tersebut sejalan dengan Rumah Perubahan yang memiliki visi menjadikan perubahan mudah diterapkan dengan memfokuskan diri pada manajemen perubahan dan transformasi perusahaan.
Baca juga: Alibaba hadirkan DingTalk versi Lite untuk rapat virtual
Baca juga: Jack Ma-Alibaba rilis pedoman digital COVID-19 berbahasa Indonesia
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020