"Karena berdasarkan hasil rapid diagnostic test (RDT) yang diterima, terdapat dua kru yang reaktif. Sedangkan 83 kru lainnya teridentifikasi sebagai orang dalam pemantauan (ODP), saat ini kedua kru tersebut telah dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sedangkan 83 lainnya menjalani isolasi mandiri secara terpisah di atas kapal," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro di Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, setibanya kapal di Pelabuhan Pontianak, bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), pihaknya langsung melaksanakan penyemprotan kapal dengan disinfektan serta pengecekan kesehatan yang disertai dengan pelaksanaan rapid test bagi seluruh kru kapal.
Baca juga: Kemendes PDTT pastikan program BLT desa diawasi ketat
Selain itu, berdasarkan pelaksanaan rapid test oleh KKP Tanjung Pinang adanya satu orang ABK KM Bukit Raya yang terindikasi sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hal in dijelaskan bahwa manajemen Pelni telah menerima hasil pemeriksaan swab yang bersangkutan pada Jumat (17/4) dan juga dinyatakan positif.
"ABK tersebut saat ini telah mendapatkan perawatan medis oleh rumah sakit di Tanjung Pinang sejak Sabtu lalu (11/4). Manajemen pun terus memantau perkembangan kesehatan yang bersangkutan," terangnya.
Sesuai rencana, KM Bukit Raya akan melakukan karantina dan portstay di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama kapal menunggu di pelabuhan, sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran COVID-19, seluruh kru kapal akan menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan yang ketat dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Manajemen juga terus melakukan koordinasi dengan Kemenhub selaku regulator, terkait dengan penyesuaian trayek kapal untuk kondisi saat ini.
"Kami juga telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal untuk dapat standby bila sewaktu-waktu kapal dioperasikan karena kapal-kapal kami juga melayani muatan logistik. Sebagai informasi, seluruh kapal penumpang milik PT Pelni (Persero) juga dioperasikan untuk mengangkut sejumlah muatan logistik ke berbagai wilayah di Indonesia," katanya.
Baca juga: Dua dokter di Yogyakarta positif COVID-19
Menurut dia, kapal tersebut melayani rute mulai dari Tanjung Priok-Blinyu-Kijang-Letung-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-Pontianak-Surabaya-Pontianak-Serasan-Midai-Natuna-Tarempa-Letung-Kijang-Blinyu-Tanjung Priok.
"Perusahaan secara aktif melakukan peningkatan pengawasan terhadap kesehatan seluruh petugas kapal. Sebelumnya, dalam menghadapi pandemi COVID-19 seluruh petugas kapal telah diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjalankan seluruh SOP Kesehatan sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI terkait penanganan COVID-19. Manajemen juga telah melengkapi seluruh petugas kapal dengan APD serta membekali multivitamin sebagai upaya dalam meningkatkan imunitas para ABK," katanya.
Yahya menyebutkan, manajemen akan memberikan batasan ruang gerak bagi para penumpang. Hal ini demi keamanan dan kenyamanan bersama serta guna meminimalisasi interaksi antara petugas dengan penumpang. Untuk itu, manajemen akan menerapkan kebijakan bagi penumpang untuk diberikan akses pada deck tertentu saja.
"Sebagai salah satu upaya dalam meminimalisasi penyebaran COVID-19, pihaknya juga mewajibkan seluruh calon penumpang yang akan berpergian dengan kapal Pelni untuk dapat menyertakan surat keterangan sehat yang dikeluarkan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fayankes) setempat," katanya.
Baca juga: RSMH Palembang isolasi bayi empat bulan positif COVID-19
Baca juga: Presiden: Pemerintah tak bisa kerja sendirian tangani COVID-19
Baca juga: Presiden minta masyarakat terus gotong royong hadapi COVID-19
Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020