Informasi yang dihimpun di Kuala Kurun, Minggu menyebutkan curah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah di Kecamatan Damang Batu tersebut sejak Jumat (17/4) malam hingga Sabtu (18/4) dini hari diduga menjadi pemicu banjir bandang.
Kejadian ini membuat warga yang tinggal di bantaran sungai harus menyelamatkan diri ke lokasi yang aman. Belum diketahui kronologis hingga banjir bandang tersebut menyebabkan sejumlah warga menjadi korban.
Informasi masyarakat, ada tiga warga meninggal dunia akibat peristiwa banjir bandang tersebut, dan tiga korban lainnya belum berhasil ditemukan. Namun berkaitan dengan jumlah pastinya korban masih simpang siur.
Kapolres Gunung Mas AKBP Rudi Asriman membenarkan peristiwa tersebut, namun dia belum bisa memberi keterangan lebih rinci terkait kronologis dan jumlah pasti warga yang menjadi korban banjir bandang ini karena pihaknya masih bekerja di lokasi kejadian.
Lokasi kejadian memang cukup jauh dari ibu kota kabupaten. Terlebih dengan kondisi hujan saat ini membuat petugas harus meningkatkan kewaspadaan saat di perjalanan.
“Kami ada menerima informasi itu. Sejauh ini tim kami sedang melakukan pengecekan ke lokasi kejadian,” kata Rudi.
Kapolres Gunung Mas juga mengimbau kepada masyarakat yang rumahnya berdekatan dengan sungai agar meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi datangnya banjir susulan.
"Harus tetap waspada, untuk mengantisipasi dan menghindari kemungkinan terburuk," kata Rudi Asriman.
Akibat kejadian ini, masyarakat masih waspada. Masyarakat khawatir terjadi banjir bandang susulan karena hujan diperkirakan masih berpotensi terjadi sehingga bisa saja kembali memicu sungai meluap.
"Hingga saat ini petugas masih melakukan pencarian korban di lokasi kejadian. Perkembangan kondisi di lapangan secepatnya akan disampaikan kepada masyarakat," kata Kapolres.
Pewarta: Kasriadi/Chandra
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020