"Kementerian Penerbangan Sipil mengklarifikasi bahwa sejauh ini belum ada keputusan yang diambil untuk membuka layanan penerbangan domestik atau internasional," ujar Hardeep Singh Puri melalui akun Twitter pada Sabtu (18/4) malam.
Untuk itu, pemerintah mendesak pihak maskapai penerbangan melakukan pemesanan perjalanan hanya setelah keputusan akhir dibuat.
"Maskapai disarankan untuk membuka pemesanan mereka hanya setelah keputusan dalam hal ini diambil oleh pemerintah," kata Hardeep.
Pemerintah India mengumumkan penghentian penerbangan domestik pada 23 Maret, dan memerintahkan maskapai komersial untuk menghentikan layanan penerbangan domestik selain menerapkan larangan pada penerbangan internasional dalam upaya menahan penyebaran virus corona.
Di India, sekitar 144 juta orang bepergian dengan penerbangan domestik tahun lalu.
Perdana Menteri India Narendra Modi pada akhir Maret mengumumkan karantina nasional selama 21 hari untuk menahan penyebaran wabah virus corona baru. Karantina nasional pun telah diperpanjang setidaknya hingga 3 Mei.
Namun, India telah mengumumkan suatu peta jalan untuk memulai kembali beberapa kegiatan industri setelah 20 April di lokasi-lokasi yang bukan merupakan daerah paling terdampak corona untuk mencoba menghidupkan kembali perekonomian.
India telah melaporkan sedikitnya 15.000 kasus COVID-19 serta lebih dari 500 kematian pada Minggu pagi, menurut data dari pemerintah India.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pasien positif COVID-19 tembus 10.000, India perpanjang karantina
Baca juga: India akan kembali operasikan beberapa manufaktur di tengah pandemi
Baca juga: India rencana persempit "lockdown" ke wilayah sebaran corona
1.110 penerbangan selama Maret terdampak virus corona
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020