Penumpang Bus AKAP menurun selama COVID-19

20 April 2020 12:28 WIB
Penumpang Bus AKAP menurun selama COVID-19
Penumpang berada di dalam bus di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Kamis (2/4/2020). Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2020 terkait pembatasan penggunaan moda transportasi untuk mengurangi pergerakan orang dari dan ke wilayah Jabodetabek selama masa pandemi Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

Meskipun jumlah penumpang menurun siginifikan, BPTJ tetap konsisten memberlakukan protokol kesehatan di dalam pengelolaan terminal yang menjadi kewenangannya. Pemberlakuan protokol itu sendiri telah dilakukan sejak 4 Maret 2020 berdasarkan Surat Edar

Penurunan jumlah penumpang terjadi pada pelayanan moda Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) selama pandemi COVID-19.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti dalam keterangannya di Jakarta, Senin mengatakan setidaknya hal tersebut terpantau dari evaluasi data pelayanan Terminal Bus dibawah kewenangan BPTJ yaitu Terminal Baranangsiang (Bogor) Terminal Jatijajar (Depok) Terminal Poris Plawad (Kota Tangerang) dan Terminal Pondok Cabe (Kota Tangerang Selatan).

Untuk Terminal Baranangsiang, Bogor, Januari 2020 tercatat penumpang AKAP yang datang melalui terminal ini masih sejumlah 20.164 orang. Namun pada Februari, mulai menurun menjadi 19.448 penumpang/hari (-3,55 persen), dan pada Maret hanya 3.356 orang. (-83,35 persen).

“Demikian pula untuk keberangkatan di Terminal Baranagsiang penumpang pada bulan Januari 2020 masih tercatat 50.718 penumpang. Namun selanjutnya cenderung menurun yaitu bulan Februari 43.832 orang (-13,57 persen) dan Maret hanya sejumlah 8.467 penumpang (-83,30 persen),” kata Polana.

Di Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan pada Januari kedatangan penumpang tercatat masih sebanyak 1.401 orang. Namun kemudian cenderung menurun menjadi 998 orang (-28,76 persen) pada Februari 2020 dan 882 orang (-37,04 persen) pada Maret 2020. Penumpang untuk keberangkatan di terminal ini juga menurun. Pada Januari terdapat sebanyak 2.289 orang yang berangkat, turun menjadi 2003 orang (-12,49 persen) dan pada Februari dan 2102 orang (-8,16 persen) pada Maret 2020.

Penurunan juga terjadi di Terminal Jatijajar Depok, di mana jumlah penumpang kedatangan pada Januari sebesar 3.297 orang menurun menjadi 1.734 orang (-47,40 persen) pada Februari dan 1187 orang (-63,99 persen) pada Maret. Demikian pula untuk keberangkatan di mana pada Januari 2020 masih tercatat 17.104 orang, menurun menjadi 14.225 orang (16,83 persen) pada Februari dan 12.437 orang (-27,28 persen) pada Maret 2020.

Terminal Poris Plawad, Tangerang pada Januari masih mencatat kedatangan jumlah penumpang sebanyak 4.777 orang. Pada Februari menurun menjadi 2.718 orang (-43,10 persen) dan Maret tercatat 2246 orang (-52, 98 persen). Sementara itu untuk keberangkatan pada  Januari 2020 pada terminal ini tercatat sebanyak 20.298 orang, menurun menjadi 18849 orang (-7,13 persen) pada Februari 2020. Namun khusus untuk Maret angka keberangkatan kembali naik mendekat masa normal yaitu sebanyak 20292 orang.

“Meskipun jumlah penumpang menurun siginifikan, BPTJ tetap konsisten memberlakukan protokol kesehatan di dalam pengelolaan terminal yang menjadi kewenangannya. Pemberlakuan protokol itu sendiri telah dilakukan sejak 4 Maret 2020 berdasarkan Surat Edaran Kepala BPTJ No 4 Tahun 2020 tentang tentang Pencegahan Resiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),” ujar Polana.

Baca juga: Pengguna angkutan umum Jabodetabek turun selama pandemi COVID-19

Baca juga: BPTJ: Rekomendasi pembatasan kendaraan antisipasi penyebaran COVID-19

 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020