Indonesia telah berhasil mendatangkan reagen PCR dari Korea Selatan hanya dalam waktu kurang dari 24 jam sehingga dapat digunakan untuk melakukan pengujian sampel termasuk tes masif.kendala yg kita hadapi adalah rebutan reagen PCR tes dari beberapa negara
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam keterangan pers setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin, menyatakan bersyukur lantaran PCR sangat dibutuhkan untuk mendeteksi kasus COVID-19.
“Presiden memerintahkan pentingnya untuk pengujian sampel. Hal ini tadi diperkuat oleh Wapres yang memerintahkan untuk melakukan tes masif. Saat ini salah satu kendala yg kita hadapi adalah rebutan reagen PCR tes dari beberapa negara,” kata Doni.
Ia bersyukur karena sebanyak 50.000 PCR (polymerase chain reaction) tiba di Indonesia pada Minggu (19/4).
Baca juga: Pemerintah tambah jumlah reagen untuk pemeriksaan COVID-19
“Kemarin kami telah mendapatkan bantuan dari Kementerian BUMN, Bapak Menteri langsung memberikan dukungan termasuk juga Direktur Utama Garuda dibantu oleh Dubes RI untuk Korsel Bapak Umar Hadi yang langsung merespon sehingga kurang dari 24 jam reagen PCR yang berasal dari Korsel itu bisa di Tanah Air,” kata Doni.
Ia menegaskan bahwa semua kesulitan bisa diatasi berkat kerja keras dari seluruh pihak terkait di lapangan termasuk juga upaya-upaya yang dilakukan oleh KBRI di Korsel.
“Dan Bapak Dubes langsung mengutus satu tenaga stafnya untuk mengawal reagen tersebut tiba di Jakarta,” katanya.
Seluruh reagen tersebut hingga Senin pagi seluruhnya telah didistribusikan ke laboratorium di Jakarta dan sekitarnya.
“Sampai tadi pagi seluruh reagen yang telah dikirimkan dari Korsel telah terdistribusi ke seluruh laboratorium yang ada di sekitar Jakarta termasuk provinsi lain,” katanya.
Baca juga: Penanganan COVID-19, APD dan reagen PCR paling dibutuhkan
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020