Demikian dikatakan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu kepada wartawan di Kupang, Senin malam.
Marius mengatakan hal itu terkait hasil pemeriksaan cepat terhadap dua orang sopir travel asal NTT yang mengangkut tujuh mahasiswa asal Timor Leste yang telah dinyatakan positif COVID-19 setelah tiba di Timor Leste.
Baca juga: NTT masih mencari travel pengangkut warga Timor Leste positif COVID-19
Baca juga: Pemerintah NTT tutup tiga pintu perbatasan ke Timor Leste
Ia mengatakan kedua sopir travel telah menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Kupang di Naibonat, 39 km arah timur Kota Kupang.
Kendati hasil nya negatif, menurut mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT itu, pemerintah NTT akan tetap 'mengorek' riwayat perjalanan mereka bersama tujuh warga Timor Leste yang terpapar COVID-19 selama berada di Pulau Timor untuk mengantisipasi adanya penyebaran COVID-19 setelah melakukan kontak dengan mereka.
"Kami akan melakukan wawancara lebih mendalam terhadap dua sopir itu bagaimana riwayat perjalanan mereka sejak dari Kupang hingga Atambua dan selanjutnya menuju Dili," tegas Marius.
Marius mengatakan, informasi dari kedua sopir itu sangat penting bagi tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 di NTT guna memutus rantai persebaran COVID-19 di provinsi berbasis kepulauan ini.
Baca juga: NTT minta bantuan Kedubes RI di Dili terkait pasien COVID-19
Baca juga: Total anggaran penanganan COVID-19 di NTT Rp1,1 triliun
Baca juga: Pemprov NTT alokasikan Rp286 miliar atasi dampak pandemi COVID-19
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020