• Beranda
  • Berita
  • Siti Nurbaya: Rimbawan perempuan ibarat pelita yang tak pernah padam

Siti Nurbaya: Rimbawan perempuan ibarat pelita yang tak pernah padam

21 April 2020 10:02 WIB
Siti Nurbaya: Rimbawan perempuan ibarat pelita yang tak pernah padam
Dokumentasi - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengenakan kebaya saat menghadiri peringatan Hari Kartini di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/4/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pd/aa.

Jadilah pelita yang tak pernah padam, selalu bersinar menumbuhkan harapan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyebut para rimbawan perempuan yang selama ini mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara Indonesia dengan cara memelihara dan melindungi hutan untuk rakyat secara ikhlas ibarat pelita yang tak pernah padam.

Di tengah suasana peringatan Hari Kartini 20 April, Menteri LHK Siti Nurbaya ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa, menyampaikan ucapan terkhususnya kepada para rimbawan perempuan tersebut.

“Selamat Hari Kartini untuk para rimbawan perempuan di seluruh nusantara,” kata Alumnus IPB itu.

Selama ini, Siti mengaku melihat mereka para rimbawan perempuan sebagai perempuan-perempuan yang bekerja dalam kesunyian namun memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa ini.

“Jadilah pelita yang tak pernah padam, selalu bersinar menumbuhkan harapan,” kata Siti bagi para rimbawan perempuan.

Sebagaimana rimbawan pria, rimbawan perempuan pun memiliki tugas yang serupa yaitu berbakti pada bangsa ini dalam hal memelihara, melindungi, serta meningkatkan kemampuan ekosistem hutan bagi masyarakat.

Seorang rimbawan merupakan seseorang yang cukup memahami sumber daya alam khususnya hutan. Keberadaan mereka merupakan faktor mutlak yang harus ada bagi kemanfaatan hutan.

Siti yang lahir di Jakarta, 28 Juli 1956 itu punya pesan khusus kepada para rimbawan perempuan sekaligus bagi seluruh kaum perempuan di tanah air.

“Tetap semangat membangun bangsa dan berkarya dalam kehidupan masing-masing. Perempuan Indonesia pasti bisa!” kata Siti.
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020