Southampton, West Ham, dan Sheffield United telah lebih dahulu menyetujui penangguhan gaji. Sedangkan Arsenal akan menerapkan pemotongan gaji sebesar 12,5 persen pada tahun depan.
Operator Liga Inggris mengkhawatirkan kegagalan menyelesaikan musim dapat membuat klub-klub merugi sebesar satu miliar pound.
Baca juga: Southampton jadi klub Inggris pertama yang resmi potong gaji pemain
"Hal itu memperlihatkan kesatuan yang kami tahu akan diapresiasi para pendukung kami dan komunitas Watford yang lebih luas, dan memperlihatkan kesadaran mengenai apa yang perlu dilakukan semua orang bersama-sama pada masa sulit ini," kata ketua Watford Scott Duxbury seperti dilansir AFP yang dikutip di Jakarta, Kamis.
"Kami boleh bangga karena para pemain mengambil langkah ini. Mereka menyadari peran yang dapat mereka mainkan dan tidak ragu dalam mengambil keputusan untuk kebaikan klub," tambahnya.
Baca juga: West Ham klub kedua Liga Inggris yang setuju penangguhan upah
Baca juga: Sheffield United cutikan staf tapi gaji tetap dibayar penuh
The Hornets saat ini menghuni peringkat ke-17 dalam klasemen, sebelum kompetisi dihentikan akibat krisis kesehatan masyarakat.
Seandainya musim dapat dimulai kembali, Watford berada di ambang masalah lain yakni hantaman ekonomi karena mereka berpeluang terdegradasi.
"Tidak seorang pun, di mana pun mereka bekerja, yang menyukai ide pemotongan gaji, maka ini hanya keputusan dengan menggunakan akal sehat dan level saling memahami yang bagus untuk melakukan penangguhan gaji dalam jangka pendek," kata kapten Troy Deeney.
"Detail-detail mengenai apa yang kami sepakati merupakan hal rahasia, namun kami sangat ingin membantu klub, tidak seorang pun dapat meragukannya," pungkasnya.
Baca juga: Arsenal umumkan pemotongan gaji 12,5 persen
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020