• Beranda
  • Berita
  • 1.033 warga Pekanbaru sudah jalani tes cepat untuk deteksi COVID-19

1.033 warga Pekanbaru sudah jalani tes cepat untuk deteksi COVID-19

23 April 2020 10:55 WIB
1.033 warga Pekanbaru sudah jalani tes cepat untuk deteksi COVID-19
Arsip Foto. Seorang warga menjalani pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi COVID-19 di Puskesmas Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (2/4/2020). ANTARA FOTO/FB Anggoro/hp.
Sebanyak 1.033 warga Kota Pekanbaru sudah menjalani pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi infeksi virus corona penyebab C0VID-19.

"Dari 1.033 orang yang menjalani rapid test tersebut ditemukan sebanyak 1.028 negatif dan lima positif dan data ini sudah termasuk yang sebelumnya dirawat di RSD Madani dan telah dinyatakan negatif sesuai hasil PCR atau tes swab," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Muhammad Amin kepada media di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, lima orang yang menurut hasil pemeriksaan terindikasi terserang virus corona langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan dan ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan untuk memastikan apakah mereka terserang COVID-19.

"Sebab untuk memastikan seseorang positif terinfeksi COVID-19 mesti dilakukan tes swab terlebih dahulu namun demikian yang bersangkutan tetap diminta melakukan isolasi mandiri," katanya.

Dalam upaya mengendalikan penularan COVID-19, Pemerintah Kota Pekanbaru menggencarkan penyuluhan mengenai penerapan pola hidup bersih dan sehat serta protokol pencegahan penularan virus corona, termasuk mengenakan masker saat berada di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, serta mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Pemerintah Kota Pekanbaru juga menerapkan pembebasan sosial berskala besar (PSBB) dari 17 April 2020 hingga 30 April 2020 guna mengendalikan penularan penyakit tersebut.

Kendati demikian, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Muhammad Noer mengatakan, memasuki hari kelima PSBB masih ada tempat kumpul warga seperti warnet yang masih beroperasi dan rumah ibadah yang menggelar kegiatan berjamaah.

''Dari beberapa tim yang melakukan razia mengeluh karena masih ada rumah ibadah yang masih membuka untuk jemaah beribadah ini, lebih akibat kurangnya kesadaran masyarakat," katanya.

Baca juga:
Bandara Pekanbaru sesuaikan operasional layanan selama PSBB
Pekanbaru tetapkan usaha yang boleh buka selama PSBB

Pewarta: Frislidia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020