"Dari segi operasional, seperti industri dan bisnis lain, kami harus rekonfigurasi menjadi bekerja dari rumah," kata Managing Director Dassault Systemes Asia Pacific South, Samson Khaou, dalam jumpa pers secara virtual, Kamis.
Dassault Systemes turut memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah, work from home untuk tim di bagian penelitian dan pengembangan, yang jumlah totalnya mencapai 8.000 orang.
Baca juga: Magic Wheelchair buat kursi roda aneka rupa untuk anak difabel
Baca juga: Dassault Systemes gandeng Xometry untuk layanan manufaktur
Selama bekerja dari rumah, perusahaan asal Prancis tersebut memastikan tim tersebut tetap bisa bekerja dari jarak jauh sambil memastikan kondisi mereka, beberapa negara tempat pusat litbang Dassault Systemes berada memberlakukan penutupan wilayah atau lockdown karena pandemi COVID-19.
Berbicara mengenai pandemi virus corona, Dassault Systemes menyatakan akan mendukung apa pun yang bisa mereka lakukan dengan bantuan teknologi yang dimiliki, untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Baca juga: Teknologi 3D bantu percepat desain ibu kota baru
Baca juga: Dassault Systemes bantu startup kembangkan diri
Di India, perusahaan tersebut berkolaborasi dengan startup lokal untuk merancang ventilator dengan teknologi desain tiga dimensi.
Di China, mereka pernah berkolaborasi dengan lembaga arsitektur setempat untuk merancang rumah sakit darurat, antara lain simulasi tentang sistem ventilasi dalam ruangan untuk mengetahui risiko penyebaran kepada tenaga medis melalui droplet.
Dassault Systemes memiliki pusat penelitian dan pengembangan di Prancis dan India.
Baca juga: Sambut revolusi otomotif, ABB tawarkan solusi pabrik robotik
Baca juga: Dassault Systemes ungkap tiga pilar industri digital berkelanjutan
Baca juga: Teknologi 3DEXPERIENCE Dassault Systemes untuk optimalisasi perusahaan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020