Malaysia tambah dua jam waktu pasar beroperasi

23 April 2020 19:21 WIB
Malaysia tambah dua jam waktu pasar beroperasi
Seorang petugas medis yang mengenakan baju hazmat bertuliskan War Without Weapon (Perang Tanpa Senjata) terlihat di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (14/4/2020). ANTARA FOTO/Xinhua-Chong Voon Chung/hp.

Kelonggaran dalam jam operasi adalah untuk membantu umat Islam untuk siap berbuka puasa selama Ramadhan. Sepanjang Ramadhan, SOP (prosedur operasi standar) untuk MCO yang diumumkan untuk fase ketiga masih tetap berlaku

Pemerintah Malaysia mengizinkan penambahan waktu operasi pasar umum dari jam 06.00 pagi sampai jam 14.00 siang pada bulan Ramadhan selama periode Perintah Kawalan Pergerakan (MCO) atau tambah dua jam dibandingkan sebelumnya hanya sampai tengah hari.

Menteri Pertahanan Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob di Putrajaya, Kamis, mengatakan pemerintah juga telah memutuskan untuk mengizinkan layanan angkutan umum mulai beroperasi satu jam lebih awal dari jam 16:00 hingga 22:00 dibandingkan sebelumnya jam 17:00 hingga 22:00 waktu setempat.

"Kelonggaran dalam jam operasi adalah untuk membantu umat Islam untuk siap berbuka puasa selama Ramadhan. Sepanjang Ramadhan, SOP (prosedur operasi standar) untuk MCO yang diumumkan untuk fase ketiga masih tetap berlaku," katanya.

Ismail Sabri juga mengatakan pihaknya telah menerima pengaduan tentang pembagian bahan makanan di kawasan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan (PKPD) atau isolasi diperketat di Pusat Bandar Utara, Kuala Lumpur.

"Pemerintah telah mengarahkan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL) bekerja sama dengan kerjasama Jabatan Kebajikan Masyarakat (JKM) untuk mengambil tindakan bagi memastikan pembagian bahan makanan di kawasan PKPD itu diselesaikan segera," katanya.

Pada waktu yang sama, ujar dia, pemerintah telah membuka pusat operasi di kawasan PKPD tersebut.

"Penduduk yang menghadapi masalah untuk membeli barang keperluan harian lain seperti susu bayi, lampin (perlak) bayi dan lain-lain bisa menghubungi pusat operasi berkenaan. Bagaimanapun, kos biaya ditanggung oleh mereka sendiri," katanya.

Baca juga: Perusahaan Italia mulai jual alat periksa COVID-19 buatan China

Baca juga: Perusahaan Italia mulai jual alat periksa COVID-19 buatan China

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020