Otoritas di Yunani memberhentikan sebagian besar aktivitas masyarakat sejak pertengahan Maret demi mengendalikan penularan virus. Alhasil, jumlah pasien positif COVID-19 lebih rendah dibandingkan dengan banyak negara Eropa lainnya.
Aturan pembatasan diperpanjang dari 27 April sampai 4 Mei, kata juru bicara pemerintah, Stelios Petsas saat sesi pengarahan. Kebijakan itu turut membatasi aktivitas masyarakat sehingga mereka hanya dapat berkegiatan jika sudah mengantongi izin.
"Tujuan kebijakan pembatasan ini bukan untuk memaksa warga terjebak dalam rumah, tetapi untuk memperjuangkan kembali hidup kita dan cara kita hidup yang sempat terganggu akibat musuh tak terlihat," kata Petsas.
Pada Rabu petang, Yunani melaporkan 2.408 orang positif kena COVID-19, penyakit yang disebabkan jenis baru virus corona (SARS-CoV-2). Dari jumlah itu, 121 di antaranya meninggal dunia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden Jokowi, PM Abe berbicara mengenai penanganan COVID-19
Baca juga: Perusahaan Italia mulai jual alat periksa COVID-19 buatan China
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020