Mulyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, berpendapat bahwa dengan melakukan demikian, jumlah produksi listrik sesuai dengan permintaan masyarakat.
"Saya kira ini saat yang tepat bagi PLN untuk mengkaji ulang beberapa proyek pembangunan infrastruktur, terutama proyek skema 35.000 MW. Jangan sampai pembangunan yang membutuhkan biaya besar ternyata tidak diperlukan masyarakat," tegas Mulyanto.
Untuk itu, ujar dia, PLN, juga dinilai harus benar-benar berani menunda atau membatalkan rencana pembangunan pembangkit baru yang tidak dibutuhkan.
Baca juga: PLN tetap bangun jaringan listrik desa di tengah wabah virus Corona
Mulyanto juga menyoroti mangkraknya sejumlah proyek pembangkit listrik 15.000 MW, yang dinilai harus jadi pelajaran bagi PLN sebelum memulai proyek pembangunan pembangkit listrik baru lainnya.
Mulyanto meminta BPK melakukan audit agar diketahui penyebab kegagalan pembangunan pembangkit ini.
Ia berpendapat tanpa pembangunan pembangkit baru saja pasokan listrik PLN ke masyarakat sudah surplus.
"Apalagi jika ada pembangkit baru. Ditambah lagi di masa darurat pandemi COVID-19 ini permintaan listrik mengalami penurunan, khususnya listrik industri, maka surplus listrik semakin besar," ucapnya.
Dalam kondisi permintaan yang rendah ini, Mulyanto minta PLN mendahulukan penggunaan listrik dari pembangkitnya sendiri, setidaknya dari pembangkit perusahaan nasional dan bukan dari pembangkit swasta asing.
Baca juga: Kunjungi Hyundai, Bahlil ingin pastikan investasi sesuai rencana
Walaupun harganya mungkin sedikit lebih mahal, lanjutnya, namun hal itu akan membuat kemampuan SDM kita tetap terjaga dan penguasaan Iptek kelistrikan tetap dikembangkan.
“Kita sebagai bangsa tidak boleh tergantung kepada IPP, apalagi dari perusahaan asing. Kedaulatan energi menjadi penting dan harus kita pertahankan,” tegas Mulyanto.
Selain itu, PLN diminta terus melakukan efisiensi biaya dan fokus meningkatkan keandalan pelayanan dengan menjaga kelancaran pasokan listrik kepada pelanggan, baik pelanggan golongan rumah tangga, golongan usaha, tempat ibadah maupun golongan industri.
Sebelumnya, dalam peluncuran transformasi bertajuk ”Power Beyond Generations", PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menginginkan listrik dapat dinikmati seluruh pihak lapisan masyarakat Indonesia.
"Aspirasi itu adalah keinginan untuk bertransfomasi, membawa PLN menjadi lebih baik," ujar Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini.
PLN sendiri berkomitmen untuk beroperasi semakin efisien, efektif, dan tepat sasaran dalam meningkatkan perekonomian negeri. Optimasi daya bertujuan mendapatkan hasil yang maksimal guna meningkatkan kinerja dan kualitas kerja.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020