Menaker Ida menyarankan dalam forum yang diadakan via konferensi video pada Kamis (23/4) malam itu perlunya mengedepankan solidaritas global dan itikad baik untuk bangkit pascapandemi dan menata kembali kehidupan ekonomi dan sosial yang lebih baik, khususnya bidang ketenagakerjaan.
Baca juga: Indonesia siap perkuat kolaborasi bersama negara G20 lawan corona
"Kedua, fokus pada upaya pemulihan jangka menengah dan merencanakan pemulihan jangka panjang akibat dampak pandemi. Ketiga, memprioritaskan ketahanan dan stabilitas pasar domestik dan global," ujar Menaker Ida menurut rilis kementerian yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pertemuan virtual itu dihadiri oleh Menteri Perburuhan dan Pembangunan Sosial Arab Saudi Ahmad Bin Salman Al Rajhi sebagai Ketua Pertemuan, Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Sosial Jepang Kato Katsunobu, dan Menteri Perburuhan dan Kebijakan Sosial Italia, Nunzia Catalfo selaku Wakil Ketua.
Dalam kesempatan itu, Menaker Ida menyampaikan kondisi sektor ketenagakerjaan Indonesia dimana lebih dari 2 juta orang sudah dirumahkan atau mengalami pemutusan hubungan kerja akibat COVID-19.
Baca juga: Negara anggota G20 sepakat akan tingkatkan suplai alat kesehatan
Dia juga menjabarkan pemerintah Indonesia sudah mengambil sejumlah langkah, seperti program Kartu Prakerja, optimalisasi Balai Latihan Kerja lewat BLK Tanggap COVID-19 dan masifikasi program padat karya dan kewirausahaan.
Indonesia, kata dia, tengah memikirkan langkah yang harus diambil selanjutnya untuk mengintensifkan dialog sosial bersama para pengusaha dan pekerja, setelah adanya pemulihan jangka pendek.
Menaker juga menyatakan dukungan penuh inisiatif Presidensi G20 Arab Saudi untuk mewujudkan pernyataan para menteri ketenagakerjaan G20.
"Sudah saatnya bagi kita semua untuk menciptakan momentum politik dan mencapai hasil yang konkret demi memajukan agenda ketenagakerjaan domestik dan global, " ujar Menaker Ida.
Baca juga: Raja Saudi ajak negara G20 bersatu lawan virus corona
Baca juga: Negara G20 bahas penanganan bersama atasi COVID-19
Pada kesempatan itu, kembali ditekankan bahwa negara-negara anggota kelompok negara dengan perekonomian besar di dunia itu harus mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi rakyatnya dan menggunakan kebijakan guna menopang ekonomi.
Selain itu, perlu adanya langkah untuk mempertahankan stabilitas pasar, melindungi pekerja dan keberlangsungan usaha, serta memberi perlindungan sosial bagi kelompok rentan juga sangat diutamakan.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020