"Target pertengahan Mei 2020 dapat selesai mobile lab yang pertama dipakai di Rumah Sakit Tangerang Selatan," kata Kepala BPPT Hammam Riza kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Laboratorium BSL 2 tersebut bersifat mobile atau mudah dipindah-pindah sehingga dapat ditempatkan ke daerah-daerah yang belum memiliki laboratorium BSL 2 untuk memudahkan pelaksanaan uji PCR dalam rangka mendeteksi COVID-19.
Mobile lab BSL 2 itu telah mengikuti standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Laboratorium itu dilengkapi sejumlah peralatan yang mendukung pemeriksaan swab COVID-19, antara lain peralatan PCR untuk tes swab COVID-19, biosafety cabinet, dan sistem pemprosesan limbah medis.
"Mobile lab ini dibuat dalam kontainer sehingga bisa dipindah ke daerah-daerah dalam epicenter COVID-19," ujar Hammam.
Hammam menuturkan, saat ini sedang dibuat rancang bangun atau detail engineering design (DED) untuk prototipe mobile lab BSL-2 yang pertama di Indonesia itu. DED untuk prototipe ini sudah hampir selesai.
Hammam menargetkan pertengahan Mei, yakni sekitar tanggal 15 Mei sampai 22 Mei 2020, pembangunan mobile lab BSL 2 akan selesai.
Jika prototipe mobile lab BSL 2 telah beroperasi di rumah sakit, maka selanjutnya dapat diproduksi massal oleh industri manufaktur sesuai dengan desain BPPT.
Selain BPPT, anggota tim pengembangan dan pembangunan mobile lab BSL-2, di antaranya adalah Asosiasi Biosafety Indonesia, Biofarma, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjajaran.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020