Kementerian Koperasi dan UKM menggalakkan Gerakan Ayo Beli Kebutuhan Pokok di Koperasi yang dimulai dari ASN di lingkup kementerian tersebut dengan melibatkan para pemasok koperasi dari berbagai wilayah di Tanah Air.Kami berharap gerakan ini ditindaklanjuti dengan skala yang lebih luas yang melibatkan lebih banyak koperasi
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat, mengatakan untuk kampanye Gerakan Ayo Beli Kebutuhan Pokok di Koperasi melibatkan sebanyak 7 koperasi dan 1 asosiasi petani.
“Kami berharap gerakan ini ditindaklanjuti dengan skala yang lebih luas yang melibatkan lebih banyak koperasi,” katanya.
Sebelumnya, pihaknya menggencarkan kampanye Gerakan Ayo Beli Beras di Koperasi yang dilakukan pada 10 April 2020 (untuk pemesanan tahap I) dengan total distribusi beras sebanyak 2,25 ton. Berlanjut pada 13 April 2020 (Pemesanan Tahap II) dengan total distribusi beras 2,15 ton.
Saat ini melalui Gerakan Ayo Beli Kebutuhan Pokok di Koperasi, tidak hanya beras yang bisa didapatkan dan dibeli oleh konsumen yang sebagian besar adalah para ASN.
Sejumlah koperasi yang dilibatkan dalam program tersebut di antaranya Koperasi Tani Maju, Kabupaten Banyumas untuk pemasok beras, Koperasi Berkah Multi Generasi, Kabupaten Bandung untuk pemasok kentang dan olahan kentang, Koperasi Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung Barat untuk pemasok sayur dan buah-buahan, dan Koperasi Mitra Malabar, Kabupaten Bandung untuk kopi.
Kemudian ada Asosiasi Petani Pisang Lumajang untuk pisang mas kirana, KPMPS Lodra Mandiri, Kabupaten Bandung untuk masker kain nonmedis, Koperasi Unggas Sejahtera, Kabupaten Kendal untuk telur, dan Koperasi Mina Rizki Abadi, Kota Jakarta Utara untuk ikan.
Gerakan ini kata Victoria, merupakan salah satu langkah nyata untuk membantu koperasi perkebunan, pertanian, perikanan dan peternakan yang mengalami kelebihan pasokan.
“Ini juga upaya untuk membuka akses-akses pemasaran baru dan mendorong ASN untuk menggunakan dan mencintai produk-produk KUMKM,” katanya.
Ia mengatakan melalui gerakan yang masif dan berkelanjutan diharapkan tujuan untuk menjadikan ASN sebagai brand ambassador dari produk KUMKM bisa tercapai.
“Selain itu, gerakan ini juga membantu para ASN dalam pemenuhan stok kebutuhan pangan menjelang bulan Ramadhan,” katanya,
Terdapat lebih dari 150 ASN di lingkup Kementerian Koperasi dan UKM yang telah memesan produk pangan dari koperasi berupa beras, telur, ikan, sayur mayur, buah-buahan, dan kopi.
Tercatat pemesanan beras total 2,9 ton dengan harga Rp11.000/kg, pemesanan telur total 1,5 ton atau 750 tray dengan harga Rp44.000/tray, pemesanan buah dan sayuran dengan total lebih dari 259 kg, pemesanan ikan total 110 kg dengan variasi harga ikan antara Rp22.000-Rp29.000 perkilogram. Kemudian pemesanan kopi arabika dan robusta total 5,5 kg.
Pelaksanaan dropping point barang akan dilaksanakan pada 22 April 2020 di kantor Kementerian Koperasi dan UKM.
“Kegiatan distribusi ini nantinya akan tetap memberdayakan pengemudi ojek online untuk pengantaran barang pesanan konsumen yang jaraknya masih terjangkau dari dropping point,” kata Victoria.
Baca juga: Koperasi simpan pinjam diminta jangan rugikan anggota di saat pandemi
Baca juga: Pemerintah perlu perkuat data terkait revitalisasi KUMKM
Baca juga: Kemenkop UKM berikan stimulus bagi UMKM dan ultra mikro
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020