Belgia mulai longgarkan 'lockdown' 4 Mei

25 April 2020 16:50 WIB
Belgia mulai longgarkan 'lockdown' 4 Mei
Petugas kamar mayat memindahkan jenazah seseorang di panti jompo ditengah pandemi virus corona (COVID-19), di Brussels, Belgia, Selasa (14/4/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman/ AWW/djo

Sekarang saatnya untuk memandang ke masa depan,

Belgia berencana melonggarkan aturan lockdown (karantina wilayah) secara bertahap mulai 4 Mei, yang akan diikuti dengan menuju pelonggaran lebih jauh selama bulan itu.

Larangan yang ditetapkan Belgia, salah satu negara yang terdampak paling parah oleh COVID-19, saat ini hanya dikecualikan pada toko-toko yang menjual makanan, perkakas rumah tangga, pertamanan dan obat-obatan. Sebagian besar masyarakat diperbolehkan bekerja hanya dari rumah.

Perdana Menteri Sophie Wilmes mengatakan pada konferensi pers, setelah melakukan pembahasan selama tujuh jam, pada Jumat (24/4) bahwa Belgia kemungkinan memperketat pembatasan atau menunda pelonggaran aturan, tergantung dari situasi kesehatan.

"Sekarang saatnya untuk memandang ke masa depan," katanya.

"Tapi COVID belum menghilang, virus itu masih berada di sekitar kita dan membahayakan penduduk. Sangat penting bahwa langkah-langkah keselamatan dipatuhi selama periode penutupan ini."

Wilmes mengatakan Belgia akan perlu melakukan 25.000 sampai 30.000 uji COVID-19 per hari agar dapat mencabut lockdown.

Pelacakan kontak orang-orang yang tertular virus tersebut akan dijalankan oleh sebuah tim baru beranggotakan 2.000 orang.

Mulai 4 Mei, makin banyak tempat usaha akan diizinkan buka kembali.

Para warga juga akan diperbolehkan bertemu dengan maksimal dua orang yang tidak tinggal bersama mereka namun pertemuan itu harus dilakukan di luar gedung dan satu sama lain saling menjaga jarak fisik.

Orang dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas akan diwajibkan mengenakan masker saat berada di kendaraan umum.

Toko-toko yang menjual kain dan alat-alat menjahit akan dibuka kembali.

Satu minggu kemudian, semua toko akan diperbolehkan buka lagi namun tetap dengan aturan ketat soal penjagaan jarak fisik.

Pada tahap selanjutnya, mulai 18 Mei, siswa dalam jumlah terbatas sudah boleh masuk sekolah tapi isi kelas tetap berjumlah tidak lebih dari 10 orang.

Mulai 18 Mei, masyarakat sudah boleh menyelenggarakan acara pertemuan, pergi ke museum dan salon penata rambut.

Kafe dan restoran dan beberapa tempat wisata belum akan buka sebelum 8 Juni. Perjalanan ke luar negeri atau yang lebih dari satu hari juga tidak akan diizinkan sebelum tanggal itu.

Pelonggaran pembatasan yang dilakukan Belgia secara bertahap itu sebagian juga dilakukan negara-negara tetangganya.

Belanda berharap sudah bisa membuka kembali sekolah dasar mulai 11 Mei.

Jerman telah mengizinkan toko-toko kecil untuk dibuka sementara sekolah-sekolah akan dibuka kembali mulai 4 Mei.

Di Prancis, karantina wilayah berlangsung hingga 11 Mei.

Belgia sejauh ini mencatat ada 44.293 pengidap COVID-19 dan 6.679 kematian, walaupun lebih dari setengah kematian itu terjadi di rumah perawatan dan 96 persen kasus COVID-19 itu hanya dicurigai daripada dikonfirmasi.

Sumber: Reuters

Baca juga: 'Menteri super' mundur, Presiden Brazil terpukul

Baca juga: Psikolog: Temu kenali potensi anak di tengah pandemi COVID-19

Baca juga: Wuhan nihil kasus parah COVID-19, Heilongjiang hotspot baru

Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020