Rupiah ditutup menguat 15 poin atau 0,1 persen menjadi Rp15.385 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.400 per dolar AS.
"Pasar menyambut gembira kabar dari AS dan sejumlah negara Eropa yang bersiap untuk mengendurkan pembatasan sosial (social distancing) dan karantina wilayah (lockdown)," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.
Baca juga: Rupiah berpeluang menguat seiring mulai stabilnya harga minyak
Di AS, mulai pekan ini negara bagian Colorado, Mississippi, Minnesota, Montana, dan Tennessee bersiap mengikuti Georgia, Oklahoma, Alaska, dan South Carolina yang sudah membuka kembali keran aktivitas publik.
Penyebaran wabah COVID-19 yang terus melambat di Negeri Paman Sam membuat Presiden AS Donald Trump memberi restu kepada negara bagian yang akan mengendurkan kebijakan social distancing dan lockdown.
US Centers of Disease Control and Prevention mencatat jumlah pasien positif corona di AS per 25 April 2020 adalah 895.766 orang, naik dibandingkan posisi hari sebelumnya yaitu 865.585 orang.
Baca juga: Rupiah Senin pagi melemah 55 poin
Meski masih bertambah, tetapi secara persentase pertumbuhannya relatif kecil yaitu 3,49 persen. Sejak 8 April, persentase pertumbuhan harian kasus positif COVID-19 baru di AS sudah stabil di kisaran satu digit dan kurvanya semakin mendatar.
Sentimen positif bagi rupiah lainnya yaitu mulai stabilnya harga minyak dunia dan adanya isu Bank Sentral Jepang Bank of Japan (BoJ) yang mempertimbangkan stimulus pembelian obligasi tanpa batas. BoJ akan mengumumkan hasil rapat moneternya Selasa besok.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp15.455 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp15.385 per dolar AS hingga Rp15.494 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp15.591 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.553per dolar AS.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020