Universitas Brawijaya (UB) Malang membuka kembali pendaftaran Program Fast Track bagi mahasiswa sarjana yang ingin melanjutkan ke jenjang pascasarjana demi mengejar ranking 500 dunia.tahun ini kita akan genjot jumlah mahasiswa pascasarjana
Program Fast Track adalah program pendidikan yang diselenggarakan oleh UB untuk memfasilitasi mahasiswa yang dapat menyelesaikan masa studinya pada program sarjana dan pascasarjana dalam jangka waktu paling lama sepuluh semester.
Rektor UB Prof Nuhfil Hanani di Malang, Senin, mengatakan salah satu tujuan dibukanya program fast track adalah untuk meningkatkan ranking UB di level internasional.
"Salah satu upaya menaikkan reputasi UB di tingkat internasional adalah meningkatkan jumlah publikasi internasional. Beberapa guru besar pernah berbicara ke saya, universitas itu akan bagus reputasi, sitasi, dan jurnalnya jika jumlah mahasiswa pascasarjana banyak. Oleh karena itu, tahun ini kita akan genjot jumlah mahasiswa pascasarjana melalui program fast track," kata Prof Nuhfil.
Baca juga: Cegah COVID-19, Universitas Brawijaya pulangkan mahasiswa Malaysia
Baca juga: Cairan pembersih tangan produksi mahasiswa Universitas Brawijaya laris
Senada dengan Rektor UB, Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr Aulanni'am mengatakan bahwa fast track menjadi komitmen UB mencapai peringkat 500 dunia dalam jangka waktu lima sampai sepuluh tahun.
Indikator-indikator untuk meningkatkan peringkat internasional terdiri dari Academic Reputation, Employer Reputation, Citations per Faculty, Faculty Student Ratio, dan international student.
"Salah satu upaya yang bisa dilakukan UB adalah melalui program fast track. Melalui program tersebut mahasiswa S1 bisa cepat menjadi mahasiswa S2," kata Prof Aul.
Dia menambahkan melalui program fast track jumlah mahasiswa pascasarjana akan bertambah, sehingga akan meningkatkan jumlah publikasi ilmiah dan sitasinya. "Hal ini akan berdampak meningkatkan nilai dari indikator perankingan," katanya.
Program Fast Track UB dibuka 5 Mei-10 Juli 2020. Mahasiswa yang mendaftar program tersebut adalah yang masih aktif mengikuti perkuliahan di UB, sedang menempuh semester enam dan telah lulus paling sedikit 110 SKS dengan IPK lebih besar atau sama dengan 3.50 atau paling rendah sama dengan 3.25 dengan nilai B paling rendah.
Selain itu, memiliki nilai TOEFL minimal 450, mendapat rekomendasi dari dosen bergelar doktor dengan jabatan akademik paling rendah lektor, serta mendapat persetujuan dan kesanggupan pembayaran biaya pendidikan dari orangtua/wali atau pihak lain.
Baca juga: Universitas Brawijaya bagikan paket sembako kepada mahasiswa
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020