Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membantu agar nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan Carocok Terusan, Provinsi Sumatera Barat, dapat memiliki rumah layak huni.Kami telah menyelesaikan pembangunan 25 unit rumah khusus untuk nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan Carocok Terusan
"Kami telah menyelesaikan pembangunan 25 unit rumah khusus untuk nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan Carocok Terusan. Pembangunannya sudah kami laksanakan pada tahun anggaran 2019 dan saat ini tinggal memasuki proses penghunian," kata Kepala Satuan Kerja Non-Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat, Nursal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Nursal menjelaskan seluruh dana pembangunan 25 unit rumah khusus nelayan tersebut bersumber dari APBN senilai Rp2,64 miliar.
"Setelah seluruh proses pembangunan rumah khusus nelayan ini telah selesai maka kami melanjutkan dengan serah terima kunci rumah tersebut kepada pemerintah daerah (pemda) setempat. Selanjutnya Pemda yang akan menentukan siapa saja nelayan yang berhak menghuni rumah khusus tersebut, tentunya sesuai dengan peraturan yang ada yakni nelayan yang belum memiliki hunian," jelasnya.
Baca juga: Harga ikan anjlok terdampak Corona, nelayan kurangi frekuensi melaut
Adapun spesifikasi rumah khusus yang dibangun untuk nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan Carocok Tarusan itu antara lain tipe bangunan 28 meter persegi kopel. Selain itu, 25 rumah khusus nelayan tersebut dibangun di atas lahan seluas 3,7 hektare.
Setiap rumah memiliki dua kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi. Seluruh rumah juga sudah dalam kondisi siap huni karena SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat telah melengkapi kompleks perumahan nelayan dengan fasilitas jalan lingkungan, saluran drainase, listrik, dan jaringan air bersih dari PDAM.
"Kami berharap dengan menempati rumah yang layak huni ini akan berdampak pada kesejahteraan para nelayan. Para nelayan bisa lebih meningkatkan kualitas hidup keluarga dan fokus dalam mencari ikan di laut," katanya.
Baca juga: Awas, kapal nelayan di NTT jadi angkutan penumpang saat wabah corona
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020