"Saat ini pelibatan sistem sosial di level daerah, yang di dalamnya termasuk kaum muda, masih sebatas menjadi relawan, padahal mereka punya jejaring untuk menerima dan memberikan informasi terbaru pada masyarakat, sehingga sangat strategis untuk terlibat dalam proses pengkajian masalah, perumusan rencana dan kebijakan," kata Direktur Program Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Egi Abdul Wahid dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Pasca-COVID, Indef perkirakan perekonomian kembali pulih pada 2021
Baca juga: Upaya Kementerian PUPR bantu masyarakat kecil dan UMKM di masa Covid
GMBC merupakan koalisi yang di dorong oleh CISDI di bawah naungan Solidaritas Berantas COVID-19 (SBC), sebuah jejaring masyarakat sipil untuk pencegahan dan penanganan COVID-19.
GMBC telah melakukan pemetaan di lapangan terkait pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka mengendalikan penyebaran COVID-19 dan menemukan masih banyak perbedaan kapasitas serta pemahaman antara pemerintah daerah untuk memberlakukannya.
Gap pemahaman soal dampak dan upaya pencegahan COVID-19 antara daerah, menurut pemetaan GMBC, berpotensi jadi masalah besar, apalagi jika ada gelombang kembalinya warga dari kota besar ke daerah asal mereka karena mudik atau pulang kampung.
Selain itu, ditemukan juga perbedaan sumber daya kesehatan yang berbeda antar-daerah, seperti ketersediaan tenaga profesional dan alat medis, seperti ventilator yang penting dalam penanganan COVID-19.
Baca juga: Kemendes PDTT umumkan BLT Dana Desa sudah mulai diterima warga miskin
Karena itu, GMBC mendorong semakin besar keterlibatan kaum muda dalam usaha mengekang penambahan infeksi. Mereka juga sudah menyuarakan rencana aksi kaum muda untuk mengisi gap pemahaman dan kebutuhan daerah terkait COVID-19 kepada Staf Khusus Presiden Ayu Kartika Dewi.
Ayu mengapresiasi GMBC yang bergerak murni karena kepedulian, dari seluruh penjuru di Indonesia. Menurut dia, langkah itu merupakan bukti pemuda memang bergerak dalam koridor apapun untuk membantu Indonesia.
"Seharusnya bisa dilibatkan secara lebih strategis, terutama untuk penanganan COVID-19 di level daerah,” kata Ayu dalam rilis tersebut.
Hasil rekomendasi dari GMBC tersebut, kata Ayu, akan menjadi materi evaluasi kebijakan untuk strategi intervensi kesehatan guna menekan angka infeksi COVID-19.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020