Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari menyatakan sampai Selasa, jumlah kasus positif ada 3.950 orang (peningkatan yang lebih besar dari hari sebelumnya di angka 87 orang) dengan 341 orang di antaranya dinyatakan sembuh.
Jumlah pasien meninggal sebanyak 379 orang. Kemudian 2.024 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 1.206 orang melakukan "self isolation" di rumah.
"Sebanyak 1.636 orang menunggu hasil laboratorium," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di Jakarta, Senin.
Jumlah itu diketahui mengalami peningkatan dibandingkan Senin (27/4) dengan kasus positif terpantau 3.832 orang, pasien sembuh 338 orang, pasien meninggal 375 orang dan pasien dirawat di rumah sakit 1.950 pasien. Pasien melakukan isolasi mandiri 1.169 orang, kemudian sebanyak 969 orang yang menunggu hasil laboratorium.
Baca juga: 101 perusahaan ditutup sementara akibat langgar PSBB
Baca juga: Ada kemungkinan Jakarta keluar dari fase PSBB dua pekan mendatang
Adapun Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 7.233 orang (naik dari jumlah sebelumnya 5.993 orang) dengan rincian 7.026 sudah selesai dipantau (hari sebelumnya 5.806) dan 207 masih dipantau (meningkat dari jumlah sebelumnya 187 masih dipantau).
Sebagai deteksi dini massal, Pemprov DKI Jakarta terus melakukan tes cepat atau "rapid test" di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP).
Total sebanyak 74.785 orang orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar 3,9 persen, dengan rincian 2.954 orang dinyatakan positif COVID-19 dan 71.831 orang dinyatakan negatif.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap 1.730 masyarakat yang terdampak COVID-19. Psikolog dan tenaga kesehatan jiwa di Puskesmas memberikan layanan dukungan kesehatan jiwa dan psiko sosial melalui telepon dan chat (WhatsApp).
"Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta turut memberikan layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id/. Bagi masyarakat yang mengakses, akan diberikan layanan konseling oleh Psikolog yang bertugas di Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta," kata Ani.
Baca juga: Ratusan warga Jakbar terdeteksi positif terjangkit COVID-19
Baca juga: Aparat temukan pelaku usaha langgar PSBB di Jaksel
Pemprov DKI Jakarta, tambah Dwi, juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi COVID-19. Sampai dengan tanggal 25 April 2020, terdapat total 115 kolaborator yang telah berpartisipasi, dengan rincian 50 kolaborator berasal dari Lembaga Usaha; 25 kolaborator merupakan LSM/OMS, Badan PBB, dan Universitas; 27 kolaborator merupakan perorangan; dan 10 kolaborator merupakan Kementerian dan setingkat Kementerian.
Sedangkan, bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan/bantuan yang masih dibutuhkan adalah Alat Pelindung Diri, masker, sarung tangan, disinfektan dan natura. Dukungan dapat langsung disampaikan ke Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id dan Chat Center di nomor 081196000196 dan 081196000197.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020