Pembaruan ini menyediakan lokasi pengujian termasuk rumah sakit, klinik, fasilitas perawatan darurat, dokter umum, apotek dan banyak lagi, serta situs khusus tes COVID-19. Selain itu, COVID-19 kini menjadi opsi tempat yang diprioritaskan ketika pengguna mencari lokasi.
Apple juga memperbarui situs web Mobility Trends, yang menyediakan akses gratis ke data teragregasi yang dianonimkan tentang pola mobilitas orang-orang dan wilayah mereka selama pandemi COVID-19.
Pembaruan Maps tersebut awalnya dilaporkan pekan lalu oleh 9to5Mac, kini fitur tersebut hadir berdampingan dengan opsi pencarian lain yang diprioritaskan di Maps, yang telah disesuaikan untuk pandemi, seperti toko yang buka, layanan pengiriman makanan, apotek, rumah sakit dan fasilitas perawatan darurat.
Adapun pembaruan untuk situs Mobility Trends meliputi peningkatan cakupan regional, termasuk istilah lokal di suatu daerah yang ditambahkan ke hasil pencarian untuk memastikan bahwa setiap orang dapat menemukan apa yang mereka cari. Selain itu, kini ada lebih banyak kota yang tersedia untuk ditinjau di AS.
Apple menyediakan data ini untuk membantu pemerintah dan pemangku kepentingan untuk lebih memahami dampak dari pandemi yang sedang berlangsung, dan memberikan informasi tentang efektivitas dari kebijakan pembatasan sosial dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.
Data dari Apple tersebut berasal dari info tentang metode arah yang dipilih pengguna dalam aplikasi Maps, namun perlu dicatat bahwa aplikasi Apple Maps memiliki privasi bawaan, sehingga tidak mengumpulkan informasi pribadi apapun bersama dengan info pencarian panduan arah tersebut.
Baca juga: Apple tunda produksi iPhone 2020
Baca juga: Infinix Note 7 segera hadir di Indonesia, ini bocorannya
Baca juga: Pendapatan Huawei justru meningkat di tengah pandemi COVID-19
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020