"Luar biasa respon masyarakat. Sudah banyak yang mengirimkan video walau lomba senam SAH baru dibuka pada tanggal 1 Mei 2020. Kami tidak menyangka tanggapan masyarakat begitu besar terhadap SAH ini," ujar Zainudin di Jakarta, Rabu.
Politikus Partai Golkar itu bersyukur melihat tingginya minat masyarakat terhadap lomba tersebut.
Menurut dia, hal tersebut menjadi tanda warga Indonesia sudah menyadari pentingnya berada di rumah untuk memutus penyebaran penyakit virus corona (COVID-19).
"Respon positif dari masyarakat seperti ini menjadi tanda kesadaran tentang perlunya tetap berada di rumah sudah menjadi kebutuhan. Kami akan terus memantau perkembangan dari keikutsertaan masyarakat dalam program SAH ini," tutur Zainudin.
Baca juga: Atlet Indonesia diizinkan pulang ke rumah
Baca juga: Olahraga Indonesia alihkan fokus ke penanganan COVID-19
Lomba senam Stay at Home (SAH) yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga dibuka pada 1 Mei 2020 dan berakhir 2 Agustus 2020.
Ada dua kategori yang dilombakan yaitu individu dan keluarga dengan maksimal tiga orang. Mereka akan memperebutkan total hadiah Rp100 juta.
Untuk mengikuti lomba tersebut, masyarakat harus menirukan dan mendokumentasikan gerakan senam yang sudah dipublikasikan di sosial media Kemenpora baik itu Instagram, Facebook maupun Youtube.
Kemudian, video tersebut diunggah lewat salah satu akun sosial media masing-masing peserta.
Para pemenang diumumkan setiap dua pekan di mana Kemenpora memilih 10 video terbaik pada setiap periode lomba. Mereka yang terbaik berhak mendapatkan uang tunai Rp750 ribu perindividu atau keluarga.
Sementara itu, pengumuman juara di babak 'grand final' baru akan diumumkan tepat pada perayaan HUT ke-75 RI pada 17 Agustus 2020. Para pemenang berhak mendapatkan uang tunai Rp1.375.000.
Baca juga: Menpora jamin tak ada potongan dana pembinaan olahraga meski pandemi
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020