Inovasi tersebut diantaranya kegiatan penerimaan relawan yang telah dibuka untuk umum sejak tanggal 21 Maret 2020, mengubah ruang rawat dengan isolasi yang dapat merawat pasien COVID-19, dan mengembangkan laboratorium RSUI agar sesuai dengan standar kesehatan untuk menangani pemeriksaan COVID-19.
"Kami juga mengadakan kerja sama dengan Pemerintah Kota Depok untuk membuat aplikasi penelusuran (tracing) ODP dan PDP untuk wilayah Depok," kata Plt. Direktur Utama RSUI, Dr. dr. Sukamto, dalam keterangannya, Rabu.
Ia mengatakan pengembangan aplikasi tracing berfungsi untuk mengetahui pemetaan dan pendeteksian kasus sehingga ODP dan PDP lebih mudah dan cepat untuk dilacak di suatu tempat.
Baca juga: RSUI berikan layanan dokter secara daring
Baca juga: LAB RSUI layani pemeriksaan PCR COVID-19 dari RS Depok
Kerja sama ini juga tentunya didukung dengan kolaborasi bersama Program Pengabdian Masyarakat UI (Pengmas UI), Dinas Kesehatan, dan rumah sakit lainnya.
Sebelumnya, prosedur alur skrining kesehatan juga telah dilakukan RSUI di awal isu COVID-19 berkembang di Indonesia. Prosedur ini mengharuskan semua pasien, pengunjung dan pegawai yang ingin masuk ke RSUI harus melalui proses skrining kesehatan terlebih dahulu oleh tenaga medis.
Dalam bidang pelayanan, RSUI berencana mengembangkan penggunaan robot bagi pelayanan pasien Covid-19, portable ventilator dan juga penelitian lainnya yang mendukung penanganan COVID-19.
RSUI berupaya memberikan kontribusi nyata bagi dunia kesehatan Indonesia, terutama di saat kondisi pandemik Covid-19, tentunya lewat riset multidisplin bersama berbagai fakultas yang ada di UI.
Tentunya upaya dan inovasi-inovasi tersebut juga terwujud atas dukungan penuh UI yang telah mengalokasikan dana riset khusus untuk penelitian COVID-19.*
Baca juga: UI kembangkan APD respirator pemurni udara bagi tenaga medis
Baca juga: RSUI terima bantuan APD dari Kemendikbud
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020