• Beranda
  • Berita
  • TNI-Polri kawal distribusi bansos beras di Bogor

TNI-Polri kawal distribusi bansos beras di Bogor

29 April 2020 20:46 WIB
TNI-Polri kawal distribusi bansos beras di Bogor
Bupati Bogor saat meninjau Gudang Bulog di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Rabu (29/4/2020). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Bogor)

jumlah penerima bantuan sosial dari Pemerintah Kabupaten Bogor itu cukup banyak, yakni 200.000 keluarga, tersebar di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor

Unsur TNI Polri akan mengawal pendistribusian bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat terdampak pandemi virus corona COVID-19 berupa beras di Kabupaten Bogor Jawa Barat.

"Kami kerja sama proses distribusi sampai ke rumah warga dengan jumlah personel masing-masing kendaraan dua personel," ujar Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy usai mendampingi Bupati Bogor Ade Yasin meninjau Gudang Bulog di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Rabu (29/4).

Menurutnya, pendistribusian beras akan dilakukan secara bertahap mulai esok hari. Pasalnya, jumlah penerima bantuan sosial dari Pemerintah Kabupaten Bogor itu cukup banyak, yakni 200.000 keluarga, tersebar di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.

Baca juga: Bupati Bogor borong 18.000 ton beras Bulog untuk bansos

Baca juga: Sehari, empat PDP Kabupaten Bogor dilaporkan meninggal dunia

Baca juga: Satu keluarga di Cileungsi Bogor positif COVID-19


"Besok ke lima kecamatan, masih menunggu informasi bupati kalau sudah fix besok mudah-mudahan bisa kita kirim," terang mantan penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Bupati Bogor, Ade Yasin memborong beras Bulog sebanyak 18.000 ton untuk dibagikan sebagai bansos masyarakat terdampak pandemi virus corona COVID-19 di Kabupaten Bogor.

"Kita cek kesiapan beras Bulog, karena kita pesan dari Bulog, lembaga pemerintah yang kita percaya memberi pelayanan ke masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, 18.000 ton beras itu guna keperluan selama tiga bulan. Setiap bulannya sebanyak 6.000 ton dibagikan kepada 200.000 keluarga, dengan jatah masing-masing 30 kilogram beras.

Ia menyebutkan bahwa pembelian beras seharga Rp10.543 itu bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) Kabupaten Bogor pascapergeseran mata anggaran dalam APBD Kabupaten Bogor tahun 2020 demi penanganan COVID-19.(KR-MFS).

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020