Rumah sakit tersebut sebenarnya telah bisa digunakan saat ini, tetapi ia mengharapkan agar dirampungkan segera, utamanya dari segi kebersihan agar pasien COVID-19 yang akan diisolasi di RSUD Sayang Rakyat nantinya merasa lebih nyaman.
"Saya kira RS Sayang Rakyat sebentar lagi bisa digunakan. Kalau saat ini sebenarnya sudah bisa, tapi saya minta dirampungkan total terutama pembersihan, nggak enak kan kalau ada pasien dan masih ada juga kegiatan," kata Nurdin Abdullah
RSUD Sayang Rakyat menyiapkan 118 tempat tidur yang akan dimanfaatkan untuk merawat pasien COVID-19 sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Makassar bersama RSKD Dadi dan RSUP Wahidin Sudirohusodo.
Baca juga: RSUD Sayang Rakyat Makassar siap terima pasien COVID-19
Baca juga: RSSR dijadwalkan beroperasi akhir April tangani pasien COVID-19
Ruang berbintang lima RSUD Sayang Rakyat telah dipersiapkan untuk tempat tidur yang nyaman, kamar mandi paling bagus dan dilengkapi fasilitas seperti TV, AC, WiFi, alat pembunuh kuman dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya.
Pembenahan bangunan tiga lantai di RSUD Sayang Rakyat telah dilakukan sejak akhir Maret 2020. Renovasi dilakukan pada ruangan perawatan anak untuk menjadi ruang isolasi dengan anggaran sebesar Rp14 miliar.
Sedangkan untuk anggaran fasilitas atau alat kesehatan ditaksir mencapai Rp11 miliar. Jadi jumlah keseluruhan untuk ruang isolasi berbintang lima tersebut sebesar Rp 25 miliar.
"Kita berharap mudah-mudahan RSUD Sayang Rakyat semakin banyak ruangan yang bisa kita gunakan. Tapi kita berharap akhir Mei ini COVID-19 bisa betul-betul kita tuntaskan, karena beberapa skenario sudah kita lakukan," ujarnya.
Sementara Direktur Utama RSUD Sayang Rakyat, dr Siti Haeriah Buhari mengatakan pihaknya menjadwalkan pengoperasian bangunan telah bisa digunakan pada Senin 4 Mei 2020.
"Saat ini tahap penyelesaian untuk rekam medik, rencananya Insyaa Allah Senin sudah bisa dioperasikan," ujarnya.*
Baca juga: RSKD Kanker dipersiapkan jadi ikon Sulsel
Baca juga: Alihfungsi RSKD Dadi menjadi RSKD Kanker Sulsel sedang dikaji
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020