"Perempuan harus mengedepankan perannya sebagai pilar ketahanan keluarga serta mampu menjadi motor dan dinamisator dalam keluarga. Sehingga kegiatan untuk tetap di rumah selama pandemi COVID-19 ini menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi seluruh keluarga," ujar Giwo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Hal itu disampaikan Giwo dalam telekonferensi bersama perwakilan Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) seluruh Indonesia.
Baca juga: Bamsoet minta Polri-pemda sinergi amankan wilayah rawan kejahatan
Giwo menambahkan, ibu yang mampu memerankan ibu rumah tangga yang inovatif,kreatif dan bahkan atraktif dalam menjadikan rumah menjadi "home sweet home", yang mana tercipta suasana yang menyenangkan.
"Maka sumbangsih perempuan menjadi sangat nyata dalam menghadapi COVID-19. Itulah hakekat dan makna dari kehadiran perempuan sebagai pahlawan keluarga dan itu seperti yang tertuang dalam lagu Indonesia Raya "di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku". Jadi perempuan harus mampu menjadi pandu dan perintis yakni pemecah masalah pada setiap situasi," kata dia lagi.
Giwo juga menambahkan perempuan memiliki peran kunci dalam penanggulangan pandemi COVID-19 di Tanah Air. Untuk itu, setiap perempuan harus berjuang menyelamatkan keluarganya agar tidak terkena virus COVID-19 dengan cara mematuhi protokol kesehatan serta taat terhadap peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Baca juga: Kapolri keluarkan telegram minta optimalkan peran Bhabinkamtibmas
"Kowani dan BKOW harus turut membantu keluarga Indonesia, agar mampu keluar dari situasi yang amat berat ini, melalui dukungan terhadap program-program pemerintah ataupun melalui edukasi, bantuan langsung, penanganan korban terpapar virus COVID-19, dan korban terdampak," terang dia.
Berdasarkan data penelitian yang dikeluarkan Data Driven Innovation Laboratory dari Singapore University of Technology and Design, diperkirakan kasus COVID-19 di Indonesia akan mulai memasuki periode 97 persen berakhir atau disortir pada tanggal 7 Juni 2020. Kemudian 99 persen berakhir pada tanggal 24 Juni 2020 dan 100 persen berakhir pada tanggal 7 September 2020.
"Berdasarkan hasil kajian tersebut, mari kita dukung program pemerintah untuk mempercepat perkiraan tersebut. Sebagai ibu rumah tangga dalam konteks kesehatan keluarga, maka peran ibu ibarat konduktor dan pilot. Untuk itu,mari kita rapatkan barisan untuk mendukung pemerintah dalam segala bidang, khususnya untuk menghadapi COVID-19," imbuh Giwo.***3***
Baca juga: Pembagian sembako bantuan presiden di Surabaya tunggu verifikasi MBR
Baca juga: Peneliti nilai Bantuan Pangan Non Tunai penting saat pandemi COVID-19
Baca juga: Bamsoet: Pemerintah beri bantuan pekerja migran di luar negeri
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020