• Beranda
  • Berita
  • Presiden Borneo FC desak LIB gelar rapat dengan klub

Presiden Borneo FC desak LIB gelar rapat dengan klub

30 April 2020 18:40 WIB
Presiden Borneo FC desak LIB gelar rapat dengan klub
Penyerang Borneo FC Diogo Campos (kanan) dikawal ketat oleh pemain tengah Persipura Takuya Matsunaga dalam laga Liga I Indonesia 2020 di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (07/03/2020). Dalam laga ini Persipura Jayapura kalah 0-2 dari tim tuan rumah Borneo FC. (ANTARA /HO-Persipura Jayapura) (ANTARA /HO-Persipura Jayapura)
Presiden klub Borneo FC Nabil Husein Said Amin mendesak operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar segera menggelar rapat dengan klub-klub peserta Liga 1 dan 2 musim 2020.

Tujuannya, kata Nabil ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Kamis, yakni untuk mencari jalan terbaik bagi klub, sebagai pemegang saham LIB, di tengah situasi pandemi penyakit virus corona (COVID-19) yang membuat liga dihentikan sementara dan berpotensi disetop total kalau kondisi tidak memungkinkan.

"Idealnya kami diajak berdiskusi. LIB dan klub harus mencari solusi bersama-sama," ujar pria berusia 25 tahun itu.

Akan tetapi, meski mengusulkan adanya pertemuan LIB dan klub, Nabil mengaku belum mendengar apapun soal usulan beberapa tim yang meminta LIB melaksanakan rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa seperti yang sempat diutarakan oleh Direktur klub Madura United, juga anggota komite eksekutif PSSI, Haruna Soemitro.

Baca juga: Pemain Borneo FC tunggu kejelasan PSSI soal kompetisi

Baca juga: Borneo FC batalkan uji coba pengisi jeda kompetisi


RUPS luar biasa tersebut, sebut Haruna, untuk membahas bagaimana rencana bisnis LIB jika Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 berlanjut atau dihentikan.

"Saya belum mengetahui hal itu. Nanti saya tanyakan. Namun, kalau misalnya seluruh klub diminta untuk itu, ya, otomatis Borneo harus ikut," tutur Nabil.

Liga 1 serta 2 Indonesia musim 2020 diliburkan sementara akibat pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air.

Belum ada kepastian kapan liga akan kembali bergulir. Namun, jika pemerintah Indonesia memperpanjang masa tanggap darurat virus corona yang saat ini ditetapkan sampai 29 Mei 2020, PSSI memastikan Liga 1 dan 2 musim 2020 akan dihentikan.

Situasi tersebut membuat tim-tim Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 harus 'jungkir balik' demi menyeimbangkan keuangan klub. Salah satu cara yang diambil adalah memotong gaji pemain, pelatih dan staf.

Beban klub bertambah berat karena PT LIB belum melunasi subsidi untuk bulan Maret 2020. Padahal, tim-tim Liga 1 dan 2 2020 sudah bertanding di bulan tersebut.

Borneo, misalnya, sudah tiga kali berlaga pada Maret 2020.

"Kami sudah dua kali bersurat ke LIB tetapi belum ada jawaban pasti. Pembayaran subsidi tahap pertama sudah pada bulan Februari, tetapi tahap ketiga di bulan Maret belum. Ini sangat disayangkan," kata Nabil.

Baca juga: Pemain Borneo FC sisihkan sebagian gaji bantu penanganan COVID-19

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020