Penjualan sektor minyak di hilir atau BBM di SPBU wilayah Jakarta anjlok hingga mencapai 50 persen akibat dampak dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).SPBU kita tetap buka, namun dari sisi penjualan kita drop parah
"SPBU kita tetap buka, namun dari sisi penjualan kita drop parah," kata Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dalam paparan virtual di Jakarta, Kamis.
Sedangkan dalam level skala nasional Pertamina mengalami masa penurunan terburuk sepanjang masa, dengan angka penurunan mencapai 25 persen dari kondisi normal.
Selain Jakarta, kota besar lainnya juga mengalami penurunan besar-besaran seperti Makassar, Surabaya, Medan, bahkan Bandung turun mencapai 53 persen.
Kemudian, kebijakan untuk larangan mudik pada Ramadhan tahun ini akibat mewabahnya Virus Corona baru atau COVID-19 membuat konsumsi BBM diprediksi turun sebesar 20 persen.
Sebelumnya, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan meskipun pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, seluruh SPBU di jalur utama tetap beroperasi untuk mengamankan pasokan BBM bagi angkutan logistik, sembako, alat kesehatan serta angkutan kebutuhan penting lainnya yang diperbolehkan beroperasi.
Fajriyah menuturkan pada Ramadhan kali ini Pertamina memprediksi konsumsi BBM akan berada di kisaran 110.034 kiloliter/hari atau turun 20 persen dibandingkan kondisi normal. Angka ini jauh di bawah konsumsi pada Ramadhan tahun lalu yang mencapai sekitar 138.318 kiloliter/hari.
Baca juga: Pertamina prediksi konsumsi BBM turun 20 persen akibat larangan mudik
Baca juga: Konsumsi BBM di Jatim diprediksi turun 27 persen
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020