Namun bagi mereka yang ingin mengunjungi tempat itu perlu melakukan reservasi secara daring terlebih dahulu, dan jumlah pengunjung harian pun dibatasi hanya 5.000 wisatawan.
Wisatawan juga harus membawa kartu identitas dan "kode kesehatan" pribadi, yang dapat diterapkan melalui aplikasi kesehatan setempat, sebelum memasuki kompleks wisata Kota Terlarang.
Mereka yang kedapatan memiliki suhu tubuh lebih dari 37,3 derajat Celcius atau menunjukkan gejala batuk dan sesak napas akan ditolak masuk.
Lebih lanjut, wisatawan juga diharuskan mengenakan masker selama melakukan kunjungan dan menjaga jarak dengan orang lain. Ruang pameran yang ada di dalam dan tempat layanan dalam ruangan akan tetap ditutup untuk sementara.
Pada hari Kamis, semua tiket telah terjual habis untuk libur Hari Buruh yang jatuh pada tanggal 1 Mei 2020.
Sebelumnya lokasi wisata favorit wisatawan lokal dan mancanegara ini berhenti menerima pengunjung sejak tanggal 25 Januari 2020 sebagai upaya pemerintah setempat untuk menekan penyebaran virus corona baru.
Museum-museum lain di Beijing juga secara bertahap akan dibuka kembali mulai 1 Mei, termasuk Museum Nasional Cina dan Museum Ibukota, yang biasanya ramai selama liburan May Day.
Baca juga: Pulih dari corona, situs-situs wisata di China dipadati pengunjung
Baca juga: Sempat dibuka, China kembali tutup bioskop-bioskopnya
Baca juga: Beijing turunkan status COVID-19, pemesanan tiket pesawat melonjak
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020