Namun demikian, emas dalam perjalanan menuju bulan terbaiknya sejak Agustus karena sejumlah besar stimulus yang dimaksudkan untuk membendung kerusakan ekonomi akibat wabah COVID-19 mendukung logam mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, jatuh 19,2 dolar AS atau 1,12 persen, menjadi ditutup pada 1.694,2 dolar AS per ounce.
Emas berjangka turun 8,8 dolar AS atau 0,51 persen menjadi 1.713,4 dolar AS per ounce pada Rabu (29/4), turun dua hari sebelumnya masing-masing 1,6 dolar AS atau 0,09 persen dan 11,8 dolar AS atau 0,68 persen.
"Ada beberapa likuidasi posisi jangka panjang setelah kemungkinan beberapa kekecewaan bahwa itu tidak bergerak lebih tinggi ... Jika kita mendapatkan di bawah level support penting 1.662 dolar AS, itu bisa turun lebih banyak," kata Edward Meir, analis di ED&F Man Capital Markets, seperti dikutip oleh Reuters.
"Kekhawatiran tentang virus tampaknya sedikit surut karena lebih banyak negara membuka dan melonggarkan pembatasan. Tidak ada banyak pelarian ke aset-aset safe haven seperti yang kita lihat beberapa minggu lalu."
Emas cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus luas karena sering dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Logam mulia diberi dukungan tambahan ketika laporan yang dirilis pada Kamis (30/4) oleh Departemen Tenaga Kerja AS menempatkan klaim pengangguran awal sebesar 3,84 juta, sebuah angka yang lebih buruk dari yang diperkirakan.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, juga melemah 0,51 poin atau 0,51 persen, ke level 99,05 pada pukul 17.50 GMT, menahan penurunan emas lebih lanjut.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 34,2 sen atau 2,23 persen, menjadi ditutup pada 14,973 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 13,4 dolar atau 1,68 persen menjadi menetap pada 813 dolar AS per ounce.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020