• Beranda
  • Berita
  • Balita positif COVID-19 di Kota Malang diduga tertular "carrier"

Balita positif COVID-19 di Kota Malang diduga tertular "carrier"

1 Mei 2020 16:21 WIB
Balita positif COVID-19 di Kota Malang diduga tertular "carrier"
Ilustrasi - Petugas memeriksa suhu tubuh balita di Perumahan Bintang Alam, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (18/4/2020). Pemeriksaan kondisi suhu tubuh bagi warga maupun tamu di perumahan tersebut untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona atau COVID-19. (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/hp.)

Kemungkinan bermacam-macam penularannya, bisa dari keluarga atau sumber lain

Seorang balita yang positif tertular virus corona di Kota Malang, Jawa Timur, diduga memiliki riwayat kontak dengan carrier atau pembawa virus yang tidak menunjukkan gejala klinis terpapar COVID-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, kemungkinan besar bahwa balita tersebut tertular dari pembawa virus, dikarenakan berdasarkan hasil rapid test atau uji cepat, keluarga balita tersebut dinyatakan nonreaktif COVID-19.

"Terjangkitnya bisa dimana-mana. Mungkin ada yang menggendong orang lain, kontak dengan orang lain juga bisa," kata Husnul, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.

Husnul menambahkan, ayah dari balita tersebut merupakan pedagang di Pasar Induk Gadang, Kota Malang. Sementara ibu dari balita berusia satu tahun itu, memiliki toko kecil di rumahnya, yang berada di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Menurut Husnul, sumber penularan COVID-19 terhadap balita tersebut hingga saat ini masih terus dilacak oleh tim Satgas COVID-19 Kota Malang. Sejauh ini, ada delapan orang yang sudah menjalani rapid test, dengan hasil nonreaktif.

Baca juga: Kurangi dampak COVID-19, ACT Malang buka layanan warung makan gratis

Baca juga: Warga terdampak COVID-19 di Kota malang segera terima bantuan


"Ada delapan orang sudah rapid test, hasilnya nonreaktif. Kemungkinan bermacam-macam penularannya, bisa dari keluarga atau sumber lain," ujar Husnul.

Husnul memastikan, balita tersebut tidak pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19 lain yang ada di wilayah Kota Malang. Saat ini, balita itu menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan tim Dinas Kesehatan Kota Malang.

"Balita itu tidak pernah kontak erat dengan pasien positif COVID-19 yang ada," kata Husnul.

Sebagai catatan, balita tersebut sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit yang ada di Kota Malang, pada 12 April 2020. Pada 14 April 2020, pihak rumah sakit melakukan swab kepada balita tersebut. Pada 16 April 2020, balita itu dipulangkan karena kondisinya telah membaik.

Pada 26 April 2020, hasil swab dari balita tersebut keluar dan dinyatakan positif COVID-19.

Hingga saat ini, di Kota Malang, terdapat 17 kasus positif virus yang telah menjangkiti 213 negara atau kawasan tersebut. Dari 17 pasien positif COVID-19 di Kota Malang itu, sebanyak delapan orang telah sembuh, dan sisanya masih menjalani perawatan.

Data lainnya, sebanyak 1.935 orang masuk kategori Orang Dengan Risiko (ODR), 189 berstatus Orang Tanpa Gejala (PTG), 181 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan sebanyak 87 orang merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Dalam upaya untuk meredam penyebaran COVID-19, tiga kepala daerah di Malang Raya yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, sepakat untuk mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Malang Raya sepakat ajukan PSBB

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020