"Karena kalau kita memaksakan juga tanpa penontonnya saya tidak masalah, tapi mungkin beresiko juga. Resikonya apa? Kalau dipaksakan, kalau nanti ada kejadian salah satu pemain atau ofisial yang kena. Itu yang menjadi masalah," ujar Umuh saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: LIB miliki beberapa opsi terkait liga pasca COVID-19
Umuh mengatakan baik antar pemain maupun perangkat pertandingan memiliki potensi tertular ataupun menularkan COVID-19. Pasalnya, mereka membawa riwayat perjalanan untuk menuju ke stadion dan rentan tertular.
Selain itu, pertandingan sepak bola yang disiarkan langsung lewat televisi juga tetap melibatkan banyak orang di lapangan. Sehingga ia khawatir hal itu malah jadi menjadi bumerang.
"Ini memang ribet yah kalaupun dipaksakan tanpa penonton. Lebih baik kita tunggu sampai selesai saja coronanya," kata dia.
Baca juga: PSSI tunggu hingga akhir Mei soal kelanjutan Liga 1
Menurut dia, saat ini klub-klub juga tengah didera masalah finansial akibat penangguhan kompetisi, sementara salah satu pemasukan mereka yakni dari tiket penonton.
Maka dari itu, Umuh meminta PSSI dan operator liga untuk mengikuti anjuran pemerintah dan menunggu hingga pandemi COVID-19 di Tanah Air segera berakhir.
"Memang klub-klub juga membutuhkan dari tiket penonton. Sekarang kalau ada pertandingan seperti itu kita juga ada biaya-biaya yang lainnya, banyak biaya juga," kata dia.
Baca juga: Pemain Persib diberi keleluasaan pilih waktu latihan selama puasa
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020