• Beranda
  • Berita
  • Meet, Teams, WebEx kumpulkan lebih banyak data pengguna?

Meet, Teams, WebEx kumpulkan lebih banyak data pengguna?

3 Mei 2020 06:40 WIB
Meet, Teams, WebEx kumpulkan lebih banyak data pengguna?
Ilustrasi tampilan Google Meet (cloud.google.com)
Lembaga konsumen AS, Consumer Reports, telah menganalisis kebijakan privasi Google Meet dan Microsoft Teams, serta WebEx, dan menemukan kemungkinan bahwa mereka mengumpulkan lebih banyak data pengguna daripada yang selama ini diperkirakan banyak orang.

Agar jelas, Consumer Reports tidak mengatakan bahwa aplikasi ini tidak aman untuk digunakan -- secara terpisah laporan Mozilla menemukan bahwa hampir semua aplikasi konferensi video yang besar telah memenuhi standar keamanan dasar. Namun, dengan menyetujui kebijakan privasi layanan ini, pengguna memberi izin pada perusahaan untuk mengakses data pribadi mereka.

Baca juga: Cisco kenalkan platform Webex terbaru

Baca juga: India wajibkan pekerja pasang aplikasi pelacak corona


Menurut laporan Consumer Reports, dikutip dari The Verge, Minggu, ketiga perusahaan tersebut berhak untuk mengumpulkan informasi dari panggilan video pengguna, termasuk berapa lama panggilan berlangsung, siapa saja yang berpartisipasi dalam panggilan tersebut, dan alamat IP dari semua orang yang ikut dalam panggilan.

Seiring dengan ketergantungan pada layanan konferensi video, orang-orang juga mulai meneliti langkah-langkah keamanan dan kebijakan privasi dari layanan ini. Meski tidak mengkhawatirkan seperti celah keamanan di Zoom yang terungkap pada April, yang mengarah ke "Zoombombing" dan masalah lainnya, pengguna tetap haru menyadari data apa saja yang dapat dikumpulkan oleh Google, Microsoft dan Cisco.

Tidak satu pun dari perusahaan tersebut yang menyebutkan secara spesifik tentang jenis data apa yang sebenarnya dikumpulkan atau bagaimana data itu digunakan.

Consumer Reports mencatat bahwa data yang dikumpulkan di sini dapat digabungkan dengan informasi dari sumber lain untuk membuat profil pribadi para pengguna dan kebiasaan penggunaan layanan, atau bahkan berpotensi menggunakan video untuk hal-hal seperti pelatihan sistem pengenalan wajah.

Ketiga perusahaan tersebut mengatakan kepada Consumer Reports bahwa mereka hanya membuat rekaman video atau transkrip ketika pengguna memintanya dengan merekam pertemuan, dan berjanji bahwa rekaman itu tidak "langsung" digunakan untuk iklan.

Baca juga: Google gratiskan Meet untuk semua orang

Baca juga: Penggunaan Microsoft Teams melonjak 70 persen

Baca juga: Aplikasi-aplikasi ini permudah WFH

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020