Menurut dia, justru banyak rekan-rekannya di DPR yang tengah bekerja keras untuk konstituennya, termasuk saat kondisi pandemi COVID-19.
"Namun sayang sekali karena kritikan Najwa itu disampaikan kepada DPR, yang artinya kepada semua anggota yang jumlahnya ada 575 orang. Di antara sebanyak itu anggota, banyak rekan-rekan yang juga banting tulang dengan mengorbankan waktu, tenaga, bahkan uang pribadi demi membantu rakyat dalam menghadapi COVID-19," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Baca juga: FPKS usulkan TAP MPRS 25/1966 jadi landasan RUU HIP
Dia mengatakan, masyarakat bisa mengecek bahwa sudah ada anggota DPR yang meninggal karena positif COVID-19, tidak lama setelah membagikan APD kepada konstituennya.
Karena itu, Sahroni menyayangkan kritikan dari Najwa yang menggeneralisasi, seolah-olah seluruh anggota DPR RI menggunakan kesempatan adanya pandemi untuk memuluskan agenda-agenda yang dinilai merugikan rakyat.
Selain itu dia mengatakan, Najwa juga mengkritik soal RUU Ciptaker, itu juga tidak bisa digeneralisasi karena tidak semua fraksi di DPR mau melanjutkan RUU tersebut.
Baca juga: Pemerintah dan DPR dukung pasar rakyat tetap buka saat pandemi
"PKS, Nasdem, Gerindra dan Demokrat sudah jelas menolak. Jadi kritikannya ok, tapi tolong jangan generalisasi. Kasihan anggota yang beneran kerja keras banting tulang buat konstituennya," ujarnya.
Selain itu menurut dia, wajar saja jika memang ada publik yang mengkritisi kinerja DPR dan sebagai wakil rakyat, dirinya selalu berusaha untuk berkorban waktu bahkan harta pribadi.
Dia mengenal Najwa sudah cukup lama, dan sebagai seorang sahabat, tidak masalah jika kinerjanya dikritik oleh Najwa Shihab.
Baca juga: Mardani: DPR mendesak pemerintah segera kirim Perppu penundaan Pilkada
"Namun selama ini saya menjadi anggota dewan, selalu berusaha sebaik mungkin bekerja untuk kepentingan rakyat, sampai berkorban waktu dan harta pribadi. Namun memang, saya merasa masih jauh dari sempurna sebagai anggota dewan," katanya.
Namun Sahroni menyayangkan generalisasi yang dilakukan oleh Najwa Shihab ke seluruh anggota DPR yang berjumlah 575 orang.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020