Universitas Brawijaya (UB) Malang memberikan bantuan sejumlah paket alat pelindung diri (APD) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Martodirdjo Pamekasan, Madura, Jawa Timur sebagai bentuk kepedulian lembaga pendidikan tinggi itu dalam ikut mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah tersebut.Selain APD, kami juga menyerahkan bantuan berupa masker medis, dan sarung tangan karet
"Selain APD, kami juga menyerahkan bantuan berupa masker medis, dan sarung tangan karet," kata Ketua Ikatan Alumni (IKA) UB wilayah Madura Iskandar dalam penjelasan yang disampaikan kepada ANTARA di Pamekasan, Senin.
Jumlah APD berupa baju hazmat yang disumbangkan UB ke RSUD Pamekasan melalui perwakilan alumninya di Madura pada 30 April 2020 itu sebanyak 50 buah, masker medis 250 buah dan sarung tangan karet sebanyak 100 buah.
Iskandar yang juga Presidium Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Pamekasan ini lebih lanjut meminta agar bantuan itu tidak dinilai dari jumlah, akan tetapi pada kepedulian lembaganya dalam ikut menangani pencegahan COVID-19 di Pamekasan.
Ia berharap, aksi sosial ini bisa menginspirasi institusi dan kelompok masyarakat lainnya untuk ikut peduli dan bergotong royong dalam mencegah penularan COVID-19.
Dalam kesempatan itu, Iskandar juga menyampaikan bahwa di bulan suci Ramadhan ini ada dua poin penting yang harus diperhatikan untuk mencegah penyebaran virus corona, yakni pencegahan dan gotong royong.
Pencegahan harus efektif diterapkan dengan membatasi pergerakan masyarakat untuk tidak keluar rumah, akan tetapi disatu sisi pemerintah juga perlu tetap menjamin kebutuhan logistik masyarakat yang terdampak COVID-19.
Dalam kontek goyong-royong pada poin kedua, menurut Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Madura ini, ialah dengan memanfaatkan berkah Ramadhan dalam mewujudkan "kesalehan sosial".
"Zakat mal dan zakat fitrah bisa kita manfaatkan untuk membantu sesama yang terdampak COVID-19," kata Iskandar.
Mantan anggota DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan ini mengaku yakin, dengan cara seperti itu, maka persoalan masyarakat akibat COVID-19 akan berkurang.
"Jadi, mari kita bergandengan tangen membantu saudara kita yang yang mengalami krisis akibat pandemi ini , dengan menggalakkan zakat fitrah dan zakat mal secara merata, ya tentunya seeuai dengan kapasitasnya masing-masing," katanya.
Kepada petugas medis dan paramedis yang bekerja, ia berharap mereka tetap optimistis dan semangat untuk terus membantu dan memberikan pertolongan kepada warga yang terpapar COVID-19.
"Karena di tangan saudaralah Tuhan mengirimkan anda sebagai penolong bagi yang sakit. Yakinlah bahwa setelah kesulitan ini akan ada kemudahan dan jalan keluar dari wabah ini diterima segala jerih upaya perjuangan sebagai sumbangsih bagi kesehatan warga Pamekasan.
Kami juga berharap kepada pihak swasta masih terbuka peluang untuk mengalirkan bantuan APD dan bansos melalui program CSR-nya," kata Iskandar.
Sementara itu, Wakil Direktur RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan dr Mazhar mengucapkan terima kasih atas kepedulian pihak Unibraw Malang pada RSUD Pamekasan.
"Bagi kami, bantuan ini sangat berharga, bahkan melalui bantuan ini, pihak Unibraw serasa memberikan motivasi agar kami bisa semangat untuk terus berjuang memberikan pelayanan terbaik dalam mengobati para penderita COVID-19 di Pamekasan ini," katanya.
Sementara itu, Kabupaten Pamekasan tercatat sebagai satu dari tiga kabupaten di Pulau Madura yang warganya ada yang positif terpapar COVID-19.
Hingga 3 Mei 2020, warga Pamekasan yang terdata positif terpapar COVID-19 sebanyak 10 orang. Perinciannya sebanyak 4 orang telah dinyatakan sembuh, 1 orang meninggal dunia, dan lima lainnya masih menjalani perawatan.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak sembilan orang dengan jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 22 orang.
Baca juga: Pasien kabur dari ruang isolasi kembali ke RSUD Pamekasan
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Jatim mencapai 1.037 kasus
Baca juga: Cegah COVID-19, Universitas Brawijaya pulangkan mahasiswa Malaysia
Baca juga: Tim COVID-19 RSUD telusuri warga kontak dengan pasien corona
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020