Tips transaksi aman di internet

4 Mei 2020 16:03 WIB
Tips transaksi aman di internet
Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC Pratama Persadha. ANTARA/HO-CISSReC
Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (Communication and Information System Security Research Center/CISSReC) memberi tips bertransaksi aman di internet agar kasus peretasan dan penjualan data pengguna Tokopedia di dark web (web gelap) tidak terulang ketika masyarakat berbelanja di marketplace lainnya.

Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC Pratama Persadha mengatakan bahwa kasus peretasan itu membuat ketakutan sebagian warga untuk berbelanja di marketplace (web atau aplikasi daring yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko), terutama yang menggunakan kartu kredit dan debit serta dompet digital.

"Mereka khawatir datanya ikut diretas dan diperjualbelikan," kata Pratama Persadha melalui pesan WhatsApp kepada ANTARA di Semarang, Senin.

Menurut dia, transaksi bisa dilakukan seperti biasa. Namun, setidaknya mengganti password dan membuat password setiap platform berbeda. Masalahnya, bila password email dan Tokopedia sama, kemungkinan terburuk email diambil alih dan semua akun miliknya lumpuh, baik akun media sosial maupun marketplace.

Agar masyarakat merasa aman berbelanja secara daring, CISSReC memberikan tips sebagai berikut:
1. Mengamanakan akun dengan mengganti password secara rutin,
2. Jangan menggunakan kartu debit atau kredit secara langsung,
3. Menggunakan dompet digital,
4. Mengaktifkan verifikasi dua langkah atau two factor authentication (2FA),
5. Jangan menggunakan Wi-Fi publik atau gratisan,
6. Membiasakan bertanya terlebih dahulu stok barang sebelum membeli,
7. Jangan lupa melihat juga reputasi pada toko.
8. Pasang antivirus yang ter-update untuk berjaga-jaga jika terdapat malware,
9. Bertransaksi hanya pada platform e-Commerce terpercaya,
10. Gunakan password yang berbeda untuk setiap akun daring, termasuk e-Commerce dan media sosial,
11. Jangan mengklik link asing secara sembarangan, ditakutkan adanya phishing, dan
12. Jangan bagikan kode OTP (one time password) kepada siapa pun.

Bila tidak yakin dengan keamanan hacked atau tidak, lanjut Pratama, bisa menggunakan link https://monitor.firefox.com/?breach=Tokopedia Firefox Monitor. Tautan ini meerupakan aplikasi berdasarkan database. Untuk sementara ini baru 15 juta data akun Tokopedia yang masuk.

"Hasil penelusuran juga menghasilkan data platform kita yang lain yang berhasil diretas," kata pria kelahiran Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini.


Baca juga: Pakar sebut 91 juta data bocor, Tokopedia jamin tak ada kebocoran data

Baca juga: YLKI pertanyakan keandalan sistem Tokopedia

Baca juga: Cara mudah cek apakah email kita dibobol hacker

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020