"Selain ada pelatih, saya juga ada adik-adik di sini untuk teman sparring latihan setiap hari," kata Leani saat dihubungi Antara dari Jakarta, Senin.
"Iya jadi saya 10 bersaudara atlet bulu tangkis semua. Mereka ganti-gantian datang ke Solo," katanya menambahkan.
Pebulu tangkis nomor satu dunia pada kelas Standing Lower 4 (SL4) itu saat ini memilih untuk tetap berlatih di Solo bersama enam atlet lainnya, meski pelatnas sudah disetop sejak 5 April setelah jadwal Paralimpiade Tokyo diundur ke tahun depan.
Leani mengakui kondisi saat ini membuatnya kesulitan untuk bisa bersemangat menjalani rutinitasnya.
Namun bukan berarti dia bisa bersantai begitu saja. Ia masih mempunyai mimpi besar yang harus diwujudkan, yaitu merebut medali emas di Paralimpiade Tokyo tahun depan.
"Saya masih harus merebut medali emas di Paralimpiade nanti," tutur perempuan asal Riau itu.
Berjualan online
Selain berlatih, pebulu tangkis berusia 28 tahun itu juga mengakui bahwa swakarantina membuatnya punya lebih banyak waktu luang untuk berjualan online demi menambah penghasilan.
"Saya jualan kosmetik. Saya ambil barang dari Solo dan dipasarkan di Riau. Berhubung sekarang banyak waktu luang jadi saya bisa ikut bantu posting," ucapnya.
Leani Ratri Oktila merupakan salah satu atlet para bulu tangkis andalan Indonesia. Ia pernah meraih medali emas dan satu perak pada Kejuaraan BWF Para Bulu Tangkis Dunia 2019 di Basel, Swiss.
Selain itu, dia juga meraih emas pada sektor ganda putri bersama Khalimatus Sadiyah Sukohandoko di Asian Para Games 2018.
Leani Ratri juga menjadi atlet bulu tangkis Indonesia yang berturut-turut meraih penghargaan Female Para Badminton Player of the Year versi BWF pada 2018 dan 2019.
Baca juga: Leani Ratri kembali raih gelar pebulutangkis disabilitas putri terbaik
Baca juga: Leani Ratri pastikan jejaki final dua nomor bulu tangkis
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020