Polres Bogor, Polda Jawa Barat menerjunkan personelnya yang mengenakan kostum berbagai karakter, salah satunya Gatotkaca, untuk mengawasi pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Simpang Nagrak, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.Para personel yang mengenakan kostum itu memberikan sejumlah imbauan
"Kami menurunkan personel (Kapolsek, Wakapolsek dan Babinkamtibmas) yang mengenakan kostum tokoh karakter daerah dalam pelaksanaan PSBB di Gunung Putri. Sebagai bentuk langkah inovasi kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di tengah masa perpanjangan PSBB," kata Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy, Senin.
Selain kostum Gatotkaca, kostum lainnya yang dikenakan yaitu milik karakter Si Pitung, dan Kabayan. Para personel yang mengenakan kostum itu memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat yang belum mematuhi aturan PSBB.
"Harapan kami dengan menurunkan personel kostum karakter daerah ini dapat mengobati rasa kerinduan bagi para personel Polri dan warga masyarakat yang menunda waktu mudiknya, mengingat sedang adanya pandemik COVID-19," kata mantan penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu pula.
Baca juga: Sembilan PDP dan satu positif COVID-19 di Kota Bogor sembuhBaca juga: Sembilan PDP dan satu positif COVID-19 di Kota Bogor sembuh
Sebanyak 1.020 personel gabungan dari TNI-Polri dan Pemerintah Kabupaten Bogor terlibat pengawasan PSBB di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Gabungan dari Polres Bogor, Kodim 0621/Kabupaten Bogor, dan Pemkab Bogor, itu total 1.020 orang," ujar Roland.
Menurutnya, setiap personel disebar ke 55 titik pengawasan PSBB di berbagai sudut jalan raya Kabupaten Bogor selama 24 jam, dibagi menjadi tiga sif. Masing-masing sif diisi oleh empat orang personel.
Roland mengatakan, konsep pemberlakuan PSBB di Kabupaten Bogor serupa dengan DKI Jakarta dan daerah lain di Jawa Barat yang turut menerapkan serentak, salah satunya yaitu penumpang angkutan hanya boleh 50 persen dari kapasitas angkutan.
Baca juga: Lima kepala daerah Bodebek kembali usulkan pemberhentian KRL
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020