"Saya belum mendengarnya dan belum juga menerima surat yang telah beredar di media," kata Eddy kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Ia menegaskan bahwa pada prinsipnya pihaknya menghormati sikap dan keputusan setiap kader PAN dalam membaktikan dirinya kepada partai dan masyarakat, baik di dalam struktur partai maupun di luar.
Eddy percaya bahwa setiap insan politik dapat berbakti dan berkontribusi secara aktif kepada masyarakat sesuai dengan cara yang dianggap terbaik bagi yang bersangkutan.
Baca juga: Zulkifli umumkan kepengurusan PAN, ada nama Hanafi Rais
Baca juga: Pemerintah perlu atasi permasalahan ketimpangan penguasaan lahan
Baca juga: FPAN: pemerintah harus jamin perlindungan data pribadi
Sebelumnya, beredar surat pengunduran diri Hanafi Rais sebagai Ketua FPAN DPR RI, pengurus DPP PAN 2020—2025, dan anggota DPR RI FPAN 2019—2024.
Dalam surat tersebut, Hanafi mengatakan bahwa pasca-Kongres V PAN pada bulan Februari 2020, dia memiliki harapan dan berikhtiar agar PAN bisa menegakkan prinsip keadilan untuk menjaga keutuhan dan kebersamaan sesama kader.
"Kita semua tahu bahwa PAN telah melewati proses kongres yang sarat dengan kekerasan dan mencoreng wajah partai sendiri. Kita hendaknya sudah dan terus menaubati apa yang terjadi jika ingin Allah rida pada partai ini," katanya.
Hanafi menilai PAN melewatkan momentum untuk memperbaiki diri lebih bijaksana dalam berorganisasi dan bersikap.
Menurut dia, kecenderungan melakukan konformitas terhadap kekuasaan, sekalipun didahului dengan kritik-kritik, bukan sikap yang adil pada saat banyak kader dan simpatisan menaruh harapan PAN jadi antitesis pemegang kekuasaan.
Surat tersebut tertanggal 5 Mei 2020 dan ditandatangani Hanafi dengan meterai.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020