Selama April, KCCI menggelar delapan sesi budaya secara daring dengan tema "Asah Kreativitas #dirumahaja", "Belajar Bahasa Korea", dan "Perkenalan K-Culture".
Program yang merupakan bagian dari diplomasi kebudayaan tersebut dilangsungkan sejak Maret dan telah disaksikan oleh sekitar 15.000 penonton, menurut pernyataan pers KCCI yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
"Melalui konsep daring, konten budaya Korea yang dipersembahkan KCCI dapat diakses oleh lebih banyak orang, bahkan mereka yang baru mengenal Hallyu (istilah untuk gelombang budaya Korea di negara lain/Korean Wave)," kata Direktur KCCI Kim Yong-woon.
Untuk Mei dan Juni mendatang, seiring dengan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta yang masih berlaku hingga 22 Mei, KCCI menyiapkan 31 sesi pergelaran budaya secara daring dalam beragam sesi, seperti kompetisi dan gelar wicara.
Kompetisi yang diadakan termasuk lomba membuat surat atau video untuk keluarga di kampung halaman, yang tidak bisa ditemui karena aturan pembatasan mudik, serta lomba DICAPOEM (Digital Camera and Poetry) dan lomba membuat simbol Korea menggunakan barang bekas.
Sejumlah pengisi acara direncanakan akan menjadi narasumber dalam sesi budaya KCCI, antara lain dokter pengobatan tradisional Korea untuk tema "K-Medicine" dan koreografer yang berbasis di Seoul untuk kelas khusus "K-Pop".
"KCCI akan terus menginformasikan beragam hal tentang Hallyu, serta memperluas kerja sama antara Korea dan Indonesia dengan melaksanakan berbagai acara budaya daring di tengah pandemi COVID-19 ini," kata Kim menambahkan.
Baca juga: Serial "The World of the Married" capai rekor baru
Baca juga: Mulai 6 Mei, Korea Selatan longgarkan lagi aturan "social distancing"
Baca juga: Cara Korea Selatan dan Vietnam perangi COVID-19
Reagen PCR bantuan Korsel terkirim ke seluruh daerah
Pewarta: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020