Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pembangunan rumah sakit penanganan COVID-19 oleh PT Pertamina di Simprug bakal rampung pada pekan depan.Kami sudah bangun RS khusus COVID-19 di RS Pertamina Jaya yang miliki 165 kamar khusus COVID-19. Saat ini, kami sedang bangun 300 kamar lagi di RS Simprug Pertamina, minggu depan selesai dengan 300 kamar
"Kami sudah bangun RS khusus COVID-19 di RS Pertamina Jaya yang miliki 165 kamar khusus COVID-19. Saat ini, kami sedang bangun 300 kamar lagi di RS Simprug Pertamina, minggu depan selesai dengan 300 kamar," ujar Budi dalam Rapat Kerja Gabungan bersama DPR, Selasa.
Saat ini, ia menyampaikan bahwa BUMN memiliki 70 RS, sebanyak 35 RS diantaranya digunakan untuk COVID-19.
"Sebanyak 2.500 kamar sudah didedikasikan untuk pasien COVID-19 dengan 600 ruang ICU," ucapnya.
RS BUMN, lanjut dia, juga dilengkapi dengan alat uji yang memenuhi standar emas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni perangkat uji (test kit) PCR.
"Kami sudah distribusikan 19 alat PCR ke RS BUMN mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Sekarang sedang instalasi dan pelatihan untuk jalankan alat itu," ucapnya.
BUMN, lanjut dia, juga berkoordinasi dengan Kementeri Riset dan Teknologi (Kemenristek) untuk memproduksi Reagen atau bahan baku untuk tes PCR.
Alat kesehatan lainnya, lanjut Budi, yakni penyediaan ventilator. Ada dua jenis ventilator yang bakal diproduksi di dalam negeri, yakni ventilator invasif untuk di ruang ICU dan ventilator non invasif sederhana yang bisa digunakan di luar ruang non ICU.
"Untuk yang ICU, dari 500 tempat tidur ICU yang dimiliki baru ada 100 ventilator dan dalam proses tambah 400 ventilator, sehingga seluruh bed icu di RS BUMN diharapkan bisa miliki satu ventilator di masing masing bed, karena ini menentukan hidup dan mati pasien ketika masuk ICU," ucapnya.
Budi Gunadi mengatakan, BUMN bekerja sama dengan banyak institusi pendidikan serta lembaga dan kementerian untuk membuat non invasif ventilator.
"Beberapa BUMN sudah menjadi sponsor untuk pembangunan non invasif ventilator, ini bekerja sama dengan Kemenristek dan UI, ITB, UGM, dan Universitas Airlangga untuk produksi non invasif ventilator dalam negeri," katanya.
Baca juga: Erick minta semua RS BUMN utamakan pakai produk kesehatan dalam negeri
Baca juga: RS Pertamina Jaya segera beroperasi tangani COVID-19
Baca juga: Erick sampaikan 35 RS BUMN siap tangani COVID-19
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020