"Aku menghabiskan lebih banyak waktu berolahraga dibanding latihan, tak banyak yang bisa kulakukan. Panitia menargetkan jadwal pasti, tapi menurutku hal itu tidak realistis," katanya dalam laporan Reuters, Senin.
Panitia US Open menargetkan turnamen Grand Slam di Amerika Serikat ini bisa dilaksanakan pada 25 Agustus, namun Fritz berpendapat bahwa harapan tersebut terlalu dipaksakan.
Baca juga: Nadal tak yakin bisa kembali berkompetisi sebelum 2021
Baik turnamen yang digelar ATP dan WTA mengalami penundaan paling cepat hingga pertengahan bulan Juli akibat pandemi virus corona (SARS-CoV-2), memaksa semua petenis termasuka Fritz untuk melakukan isolasi di rumah masing-masing.
Akibat pandemi corona, dua agenda Grand Slaim lainnya yaitu French Open mengalami penundaan hingga September dan Wimbledon terpaksa dibatalkan.
Petenis peringkat 24 dunia versi ATP ini berandai-andai jika jadwal tenis bisa dilangsungkan sesegera mungkin, akan menjadi pertemuan yang menarik karena ia bisa melihat sejauh mana lawan-lawannya mengelola fisik mereka selama masa karantina.
"Menurutku akan menarik saat semua petenis kembali bermain karena kau akan melihat siapa yang bisa memanfaatkan waktunya dan menjadi lebih kuat, serta siapa yang tidak melakukan apapun di masa tersebut," tutur Fritz.
Baca juga: Fritz dan Rae juarai tenis virtual untuk amal Stay At Home Slam
Baca juga: Kyrgios ajak seteru beratnya Nadal, ayo ke Instagram
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020