• Beranda
  • Berita
  • Erick: Sebanyak 50 ribu alat PCR COVID-19 diproduksi pekan kedua Mei

Erick: Sebanyak 50 ribu alat PCR COVID-19 diproduksi pekan kedua Mei

6 Mei 2020 14:31 WIB
Erick: Sebanyak 50 ribu alat PCR COVID-19 diproduksi pekan kedua Mei
Dokumentasi - Pekerja memberikan label pada vaksin di laboratorium PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/ws.

Biofarma juga akan memproduksi hingga 50 ribu PCR alat diagnosa dalam pekan kedua Mei

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan PT Biofarma akan mulai memproduksi hingga 50 ribu alat “Polymerase Chain Reaction” (PCR) untuk mendiagnosa COVID-19 pada pekan kedua Mei 2020.

“Biofarma juga akan memproduksi hingga 50 ribu PCR alat diagnosa dalam pekan kedua Mei. Ke depannya, mereka akan meningkatkan kapasitas, dengan produksi 50 ribu alat tes untuk setiap pekan,” kata Erick dalam konferensi pers virtual berbahasa Inggris mengenai Percepatan Penanganan COVID-19, di Jakarta, Rabu.

Dalam penanganan pandemi virus Corona baru, kata Erick, Kementerian BUMN telah menugaskan BUMN untuk mencegah penularan lebih luas dengan membuat alat pelacakan, meningkatkan kapasitas perawatan di Rumah Sakit milik BUMN dan juga Rumah Sakit di daerah, serta memproduksi alat medis dan obat untuk pengujian serta perawatan pasien terpapar COVID-19.

Selain Biofarma, ujar Erick, banyak BUMN telah berkontribusi menangani COVID-19. Maskapai PT Garuda Indonesia Persero setidaknya telah menggelar 30 penerbangan untuk keperluan transportasi alat medis dan bahan-bahan farmasi dari luar negeri. Garuda juga telah turut mengevakuasi Warga Negara Indonesia yang terjebak di luar negeri karena situasi isolasi menyusul terjadinya pandemi COVID-19.

Untuk memperkuat upaya pelacakan warga terpapar virus, Erick mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk mengembangkan aplikasi penelusuran COVID-19 di telepon pintar.

“Kami mengembangkan aplikasi mobile, yang bisa membuat penggunanya untuk mengumpulkan data berhubungan dengan penyebaran COVID-19 di lingkungan mereka,” ujar dia.

Selain itu, untuk memitgasi dampak ekonomi dan sosial dari COVID-19, empat bank BUMN, yakni PT Bank Mandiri Persero Tbk, PT BNI Persero Tbk, PT BRI Persero Tbk dan PT BTN Persero Tbk telah merestrukturisasi kredit sebanyak 830 ribu nasabah dengan total nilai restrukturisasi kredit mencapai Rp120 triliun. Sebagian besar kredit yang direstukturisasi adalah kredit sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Di samping itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga telah mensubsidi listrik untuk 30,6 juta pelanggan.

Erick juga menjamin stok kebutuhan pokok dan bahan pangan akan mencukupi selama situasi pandemi termasuk saat momentum konsumsi tinggi di Ramadhan dan Lebaran.

“Kementerian BUMN juga telah mengamankan stok gula, beras dan daging untuk menjaga stok bahan pangan dan kebutuhan pokok,” ujar dia.

Baca juga: Gubernur : Bio Farma poduksi pereaksi kimia untuk tes swab di Jabar
Baca juga: Bio Farma-RSPAD berkolaborasi dalam terapi tambahan pasien COVID-19

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020